Sunday, April 15, 2007

Surat cinta kepada Rasulullah

Surat cinta kepada Rasulullah

Kehadapan Tuanku yang dicintai lagi dumuliakan, Muhammad Rasulullah (saw),

Kecanggihan teknologi masa kini belum mampu menciptakan mesin waktu yang dapat menemukan zaman tuanku hidup dengan kami di abad millenium ini.


Ingin benar rasanya kami kirimkan pesan-pesan rindu ini melalui SMS yang akan Tuanku balas dengan hadith-hadithmu yang segar serta menyejukkan kalbu. Alangkah amannya hati kami jika setiap kali kami terjebak dalam kebuntuan permasalahan kronik abad ini, kami akan mengirim e-mail kepadamu. Oleh itu j
angan lupa mendaftaakan alamat e-mail kami dalam ’maling list’-mu atau meng-’invite’ kami untuk menjadi anggota di ’friendster-mu’

Ketika kami merasakan perlu berdialog dengan Tuanku, maka kami tidak akan segan-segan untuk ber-’teleconference’ denganmu untuk mendengarkan keluh kesah kami. Pasti kami akan lebih bersabar apabila mendengar suara dan nasihat terbaru secara terus dari Tuanku.

Namun, Tuanku apakan daya! ruang dan waktu masih membatasi pertemuan antara kita yang teramat sangat kita inginkan.

Tuanku,

Satu hal yang dapat kami pastikan bahwa namamu tetap popular hingga ke abad ini. Ramai orang-orang yang terkenal yang membawa perubahan dalam peradaban manusia, namun Tuanku tetap merupakan manusia nombor satu yang paling berpengaruh dalam sejarah peradaban manusia. Kami telah membaca buku mengenai tokoh yang paling berpengaruh. Buku karangan Michael H. Hart bertajuk The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History. Michael H. Hart, penulis terkenal itu telah menulis dalam bukunya mengenai 100 tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah sejarah peradaban dunia. Sejarah ringkas setiap seorang tokoh dan sebab-sebab mengapa mereka menduduki tempat-tempat sedemikian juga di jelaskan.

Buku itu yang terjual dengan laris nya dan sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Antara tokoh yang tersenarai dalam senaraikan dalam daftar tersebut: 1.Nabi Muhammad, 2.Isaac Newton, 3. Nabi Isa, 4. Buddha,5. Confucius,6.St. Paul....dan seterusnya yang boleh didapati di web, http://www.adherents.com/adh_influ.html.

Banyak kalangan, terutama dari kalangan nonmuslim, memperdebatkan dan mempersoalkan mengapa Tuanku ditempatkannya pada urutan pertama, sedangkan Nabi Isa terdapat di urutan ketiga. Namun, tidak sedikit pula kalangan yang menganggap tulisan Hart itu sangat objektif dan berdasarkan fakta-fakta sejarah yang boleh dipertanggungjawabkan.

Michael Hart mengungkapkan bahwa pemilihan nama dan urutan tersebut berdasarkan fakta sejarah bahwa mereka adalah orang-orang paling berpengaruh dalam sejarah peradaban manusia.

Lantas, mengapa Tuanku terpilih menempati urutan pertama sedangkan Nabi Isa urutan ketiga? Michael Hart menjelaskan bahwa ia melihat Tuanku memiliki pengaruh peribadi lebih besar dalam pembinaan Agama Islam jika dibandingkan dengan Nabi Isa dalam pembinaan Agama Kristian. Tuanku adalah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih berbagai kejayaan luar biasa jika diukur dari ukuran agama maupun urusan dunia.

Walaupun Tuanku berasal dari keluarga yang sederhana, namun mampu menyebarkan ajaran agama Islam secara gemilang. Dalam pada itu Tuanku tampil sebagai seorang pemimpin yang dipercayai, tulin dan efektif. Kini setelah berbelas abad berlalu, ternyata pengaruh itu tetap kuat dan mengakar secara mendalam dalam jiwa umat.

Sebenarnya, menurut statistik terkini, jumlah penganut agama Kristian, lebih besar daripada agama Islam. Namun Michael Hart menjelaskan alasan dan argumennya. Menurutnya Tuanku memainkan peranan jauh lebih penting dalam mengembangkan Agama Islam daripada peranan Nabi Isa terhadap Agama Nasrani. Walaupun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika Agama Nasrani, tetapi pemegang peranan penting nya adalah St. Paul. Beliau adalah tokoh utama penyebar teologi Kristian kepada masyarakatnya.

Lain halnya dengan Tuanku, bukan saja bertanggung jawab terhadap asas akidah dan teologi Islam tetapi merangkumi pokok-pokok etika, akhlak dan moralnya. Tuanku malah memerintahkan untuk menghafaz dan mencatit ayat-ayat Al Quran dengan penuh kesungguhan semasa Tuanku masih hidup. Kemudian tulisan-tulisan itu dihimpun dalam satu kitab yang sangat mantap setelah Tuanku wafat.

Tuanku bukan sekadar pemimpin agama tetapi juga pemimpin bertaraf dunia. Tuanku adalah seorang pemimpin yang lahir di tanah Arab yang gersang dan tidak pernah dihirau orang dizaman Tuanku. Akhirnya Tuanku mampu menakluki berbagai daerah dan menguasai empayar untuk menyelamatkan bangsa-bangsa lain yang tertindas ketika itu. Perkara ajaib ini belum pernah terjadi di Semenanjung Arab sebelum Tuanku lahir.

Apabila Tuanku wafat, sejarah mencatat bahwa apa yang telah Tuanku capai adalah satu prestasi yang mengkagumkan. Pencapaian dan pengaruh hebat tunaku telah mengubah corak peradaban dunia yang tidak dapat ditandingi oleh manusia lainnya.

Tuanku,

Pengkagummu bukan hanya dari kalangan Islam, bahkan dari kalangan non-Islam yang tidak jemu-jemu menggali sejarah, sabda, serta ayat-ayat yang Tuanku bawa. Para pengkagum mu yang non Muslim itu ada yang berbagai kepentingan, ada yang bertujuan untuk kepentingan kemajuan dan ada juga yang bertujuan untuk menghancurkan Islam.

Apa pun tujuan mereka, kami yakin mereka mengakui kebenaran ajaran yang kau bawa. Jika pun sehingga kini mereka tidak mahu mengakuinya, itu tidak lebih hanya semata-mata kerana ego yang terlalu tinggi yang membutakan mata hati mereka dari kebenaranmu.

Tuanku,

Semua itu membuat kami yakin dan bertambah yakin lagi bahwa cinta yang kami pupuk selama ini bukanlah sesuatu yang tidak layak dipertahankan. Namun demikian, kami irihati dan cemburu kepada para sahabat yang pernah bersemuka dan bertentang mata dengan Tuanku.

Keranamu Tuanku, Bilal bin Rabad rela disiksa. Uthman bin Affan rela menyerahkan hartanya di dalam satu peperangan. Bahkan Salman Al Farisi dengan relahati meninggalkan keluarganya.

Kami?

Sedangkan kami belum sehebat itu berkorban demi cinta ini. Jadi , bagaimana kami hendak membuktikannya?

Tuanku, Mungkin permintaan ini teramat sangat lancang kami utarakan. Namun kami memiliki impian terbesar dalam hidup ini yang tidak akan kami lupakan. Ia itu kami menanti-nanti perjumpaan denganmu. Merindui pertemuan keramat itu.

Wahai Tuanku, Ya Rasulullah , perkenankanlah kami berjumpa denganmu suatu saat kelak di akhirat sana. Akuilah kami – yang berabad jarak jauhnya dan tidak pernah menatap wajah Tuanku – sebagai umat-Mu. Umat yang kau sebut pada detik-detik terakhir sebelum Izrail membawamu, ”Ummati, Ummati”. Allahumma Salli Ala Muhamad

Al-Mu'allim

We once had a Teacher
The Teacher of teachers,
He changed the world for the better
And made us better creatures,
Oh Allah we've shamed ourselves
We've strayed from Al-Mu'allim,
Surely we've wronged ourselves
What will we say in front him?
Oh Mu'allim...

Chorus
He was Muhammad salla Allahu 'alayhi wa sallam,
Muhammad, mercy upon Mankind,
He was Muhammad salla Allahu 'alayhi wa sallam,
Muhammad, mercy upon Mankind,
Teacher of all Mankind.
Abal Qasim [one of the names of the Prophet]
Ya Habibi ya Muhammad
(My beloved O Muhammad)
Ya Shafi'i ya Muhammad
(My intercessor O Muhammad)
Khayru khalqillahi Muhammad
(The best of Allah's creation is Muhammad)
Ya Mustafa ya Imamal Mursalina
(O Chosen One, O Imam of the Messengers)
Ya Mustafa ya Shafi'al 'Alamina
(O Chosen One, O intercessor of the worlds)
He prayed while others slept
While others ate he'd fast,
While they would laugh he wept
Until he breathed his last,
His only wish was for us to be
Among the ones who prosper,
Ya Mu'allim peace be upon you,
Truly you are our Teacher,
Oh Mu'allim..

Chorus
Ya Habibi ya Muhammad
(My beloved O Muhammad)
Ya Shafi'i ya Muhammad
(My intercessor O Muhammad)
Ya Rasuli ya Muhammad
(O My Messenger O Muhammad)
Ya Bashiri ya Muhammad
(O bearer of good news O Muhammad)
Ya Nadhiri ya Muhammad
(O warner O Muhammad)
'Ishqu Qalbi ya Muhammad
(The love of my heart O Muhammad)
Nuru 'Ayni ya Muhammad
(Light of my eye O Muhammad)
He taught us to be just and kind
And to feed the poor and hungry,
Help the wayfarer and the orphan child
And to not be cruel and miserly,
His speech was soft and gentle,
Like a mother stroking her child,
His mercy and compassion,
Were most radiant when he smiled

Chorus
Abal Qasim [one of the names of the Prophet]
Ya Habibi ya Muhammad
(My beloved O Muhammad)
Ya Shafi'i ya Muhammad
(My intercessor O Muhammad)
Khayru khalqillahi Muhammad
(The best of Allah's creation is Muhammad)
Ya Mustafa Ya Imamal Mursalina
(O Chosen One O Imam of the Messengers)
Ya Mustafa ya Shafi'al 'Alamina
(O Chosen One O intercessor of the worlds)



No comments: