Tuesday, January 25, 2005

The sun keeps rising and setting......

The sun keeps rising and setting, the moon keeps waxing and waning, and in spite of all the messes I get myrself into, and all the trouble I bring on myself, everything turns out okay.
Now, who do I think is doing all that?

Ahh,.... that was in the early morning. Few hours later 'they' start making tentrum...going to the site late and 'sambil lewa'...hmmmm . I was taken aback...what went wrong?

Saturday, January 22, 2005

Happy Belated birthday for Taqee-uddeen....Allah juga meraikannya !

"SELAMAT HARI LAHIR yang tertangguh untuk Abang Uda Taqee-ud-deen, ........"

Maaf , kita tidak dapat raikannya 'on time'.
Seharusnya sambutan hari lahirmu ialah pada setiap 14 January. Namun Papa dan Mama merasakan alangkah baiknya jika diraikan oleh semua orang dalam keluarga. Apabila ddik beradik yang lain telah berkumpul. Hari ini semua orang telah berkumpul di rumah kita sempena hari raya Qurban. Hari yang paling tepat.

Kak Yong dan suami (Abg Noh) dari Seremban, Abang Ngah dan isterinya(kak Izah) dari Ukay Perdana, Imang dari USM Penang, dan adik adik yang lain semua memang ternanti untuk meraikannya. tambahan Mak Adak dari Taman Melawati juga hadir bersama.
Papa dan Mama lebih suka menamakan nya 'sambutan hari lahir' bukan 'hari jadi' kerana hari lahir tercatat dan semua orang tahu, namun 'hari jadi' hanya ALlah sahaja yang tahu, bilakah tarikh sebenar 'kita jadi' , tarikh kita di 'conceived' dalam perut ibu tiada siapa di kalangan kita akan tahu?

Alhamdulillah nasib baik Aalaa dan Img menjadi sukarelawan membeli 2 biji kek, Cheese Cake dan walnut chocolate cake berlapis ice cream dan Pizza 2 rasa. Kita perlukan 2 biji kek dan 2 keping PIzza?. kerana kita meraikan hari lahir untuk 7 orang, Aaala pada 20 okt, Img pada 29 Nov, Kak Ngah Izah pada Nov, Abang Long Noh pada 24 Dis, Papa 27 Dis, Adak 12 Jan dan terakhir Abang Uda Taqi pada 14 Jan.

Menurut papa mungkin di tahun akan datang kita hanya raikan sambutan hari lahir secara kumpulan dua tahun sekali. Awal tahun dan tengah tahun. Awal Tahun untuk kumpulan ini dan pertengahan tahun untuk Hikmat(4 April) , Kak Yong (19 April), Mama(26April), Syamil (1 Jul), ABang Ngah(7 Jul). InsyaALlah.

Tazkirah yang papa utarakan semasa memulai majlis ini sungguh mengesankan hati mama. Saat -saat begini memang amat mama nantikan dan rindukan. Semua anak anak ada di depan mata. Anak anak adalah penyejuk mata mama. Tambahan lagi apabila Syamil membacakan doa di akhir tazkirah papa. Air mata mama tersekat sekat. Terharu bercampur bangga. Anak mama yang seorang ini membuat mama sungguh bersyukur kerana atas rahmat Allah ia menjadi hafiz itu semasa berumur 14 tahun. Kini telah menggapai 17 tahun ini. Doanya dan kalimah kalimah Arab yang mantap dan fasih yang terkeluar dari mulutnya sungguh mengait ngait jantung Mama. Aku bersyukur kepadamu Ya ALlah!.

Tahniah ABang Uda kerana Allah telah memanjangkan usiamu menggapai ke 22 tahun. Umur mu mencapai kematangan seorang lelaki. Harapan mama biarlah dengan meningkat umur, bertambah keimanan dan komitment mu terhadap Islam.

Terlanjur meraikan nya hari hari bersejarah dan bermakna ini kita perlu tafakkur sebentar apakah perspektif Islam mengenainya?

Allah Berfirman dalam Al Quran Surah Maryam 15:
Wasalaamun 'alaihi yauma wulida.....
Ertinya : Allah berfirman," Selamat/Sejahatera atas diri-nya ( Nabi Yahya) pada hari ia dilahirkan......"

Dan Allah Berfirman dalam Al Quran Surah Maryam :33 :
"Wassalaamu alayya yauma wulidtu..." Ertinya : Allah berfirman," Berkata Isa putera Maryam,"......dan keselamatan/Selamat-Sejahtera semoga dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan....."

Dua ayat diatas adalah petunjuk bagi orang-orang yang terang mata hatinya dan jernih fikiran nya.

Mengucapkan Selamat atas seseorang pada hari ia dilahirkan adalah mencontohi perbuatan Allah, Tuhan semesta Alam dan contoh dari perbuatan dari para Nabi, khususnya Nabi Isa yang mengucapkan Selamat atas kelahiran dirinya.

Jadi kalau kita mengucapkan " Selamat ( Semoga Allah melimpahkan Kesejahteraan) kepada seseorang pada ia dilahirkan "atau" atas anak yang dilahirkan" .

Termasuk mengucapkan selamat ulang tahun kelahiran itu perbuatan kasih sayang yang dicontohkan Allah kepada kita di dalam Al Quran dan mencontohi perbuatan Nabi kita Isa AS yang mensyukuri atas hari lahirnya. Kepada siapa lagi kita mengambil contoh kalau bukan kepada Allah dan Rasul-Rasulnya.

Friday, January 21, 2005

Sajak untuk Abg Uda.....Happy belated B'day

Sempena Birthday Abg Uda, hayatilah sajak ini, sungguh menarik untuk dikongsi bersama, seorang kawan menghantarnya kpd mama...

~~~~~~~ Kalau diibaratkan pantai....
Mungkin engkaulah ombak
Yang sentiasa rela
Menghempaskan diri ke pantai
Buat pembasuh segala perit
Dan calar yang terlukis di persisirannya...
Namun,
Jangan pula kau lupa Pantai juga ada lukanya...
Pantai juga ada mahunya...
Pantai juga ada sepinya...
Dan...
Kalau diibaratkan pohon
Mungkin engkaulah si akarnya
yang sentiasa rela mencengkam bumi...
Agarkan tumbuh daun yang rendang... B
unga yang mekar...
Buah yang manis...
Begitulah dirimu...
Namun,
Jangan pula kau lupa
Akar juga ada perosaknya
Akar juga ada ceritanya
Cuma ia terlindung jauh di dalam...
Dan kalau diibaratkan awan...
Engkaulah taman si burung
Yang menjadi padang permainan
Dan tempat melayarkan impian
Dari setiap sayap yang dikuakkan...
Namun, Jangan pula kau lupa
Awan ada juga gelapnya
Awan ada juga mendungnya
Cuma tergantung di atas Tanpa tiang
Tak terlihat jika tak mendongak.
Dan...
Aku sebagai rumput yang telah lama terpijak
dek kaki yang meredah bumi...
Berdoalah kiranya...
Kalau engkau jadi ombak
Biarlah ombak yang tabah
Biarlah ombak yang reda
Biarlah engkau jadi ombak
yang sentiasa ada dengan bunyinya
Dalam nada kedamaian s
ehinggalah tiba masa
Terhentinya segala pergerakan isi bumi ini...
Munculnya saat yang paling sunyi...
Dan... Aku berdoalah kiranya...
Engkau jadi akar... Biarlah akar yang teguh
Biarlah akar yang jiwanya hidup
Biarlah engkau jadi akar yang sihat dengan jalarnya D
alam perjalanan yang berliku
tetapi memberi nafas pada si bunga dan buah...
sehinggalah masanya pohon yang subur itu takdirnya tiba...
Membawa segala Mekar dan suburnya ke dalam tanah
Demi
berakhirnya Sebuah kehidupan si pohon rendang...
Dan aku berdoalah kiranya...
Kalau engkau jadi awan...
Jadilah awan yang gembira
Jadilah awan yang putih...
Jadilah awan yang manis
Dengan senyuman Bersama kicauan burung
Melakar warna di dada langit
Mungkin seindah pelangi
Atau semerdu suara angin...
Sebelum tiba masanya...
kegelapan
Menyelubungi segenap penjuru bumi
Sehingga awan yang tergantung indah...
Jatuh bertaburan
Demi berakhirnya sebuah kehidupan
Dan satu anugerah yang dinamakan dunia yang fana...

Friday, January 14, 2005

Egyptian Nationalist Weekly: U.S.-Israel-India Nuclear Testing May have Caused Asian Tsunami; The Goal: Testing how to Liquidate Humanity

Selama ini kedapatan berbagai andaian mengenai gempa bumi ombak besar tsunami. Bahawa Tsunami is an act of GOd. Jentikan takdir dan balsan Allah. ALlah nak uji kita dan orang lain. Tsunami sebagai balasan bagi manusia yang ingkar dan berbuat maksiat. Namun artikel dibawah menjentik rasa dalam diri mengapa selama ini apabila berlaku sesuatu musaibah , perkara yang pertama kita selalu lakukan adalah 'menyalahkan Allah!. Tidak kah kita terfikir bahawa balasan ALlah dan musibah yang menimpa kita adalah disebabkan oleh tangan tangan zalim manusia sendiri?.


Artikel dibawah membuat Mama berfikir. Mungkin tangan tangan zalim itu membuat onar lagi...
http://www.rense.com/general61/earthquakestsunamisand.htm

Egyptian Nationalist Weekly: U.S.-Israel-India Nuclear Testing May have Caused Asian Tsunami; The Goal: Testing how to Liquidate Humanity

The Egyptian nationalist weekly Al-Usbu' has published an investigation by correspondent Mahmoud Bakri, titled "Humanity in Danger," claiming that the earthquake and tsunami in Asia may have resulted from joint nuclear testing by the U.S., Israel, and India. The following are excerpts from the article:

"Was [the earthquake] caused by American, Israeli, and Indian nuclear testing on 'the day of horror?' Why did the 'Ring of Fire' explode?

"… According to researchers' estimates, there are two possible [explanations] for what happened. The first is a natural, divine move, because the region is in the 'Ring of Fire,' a region subject to this destructive type of earthquakes.
" The second possibility is that it was some kind of human intervention that destabilized the tectonic plates, an intervention that is caused only in nuclear experiments and explosions. What strengthens this direction [of thought] are the tectonic plates [under] Indian soil [ sic ], since in the recent few months, India conducted over seven nuclear tests to strengthen its nuclear program against the Pakistani [nuclear program].
"[Various] reports have proven that the tectonic plates in India and Australia collided with the tectonic plates of Europe and Asia. [It has also been proven] that India recently obtained high[-level] nuclear technology, and a number of Israeli nuclear experts and several American research centers were [involved in preparing this].
"The three most recent tests appeared to be genuine American and Israeli preparations to act together with India to test a way to liquidate humanity. In the[ir] most recent test, they began destroying entire cities over extensive areas. Although the nuclear explosions were carried out in desert lands, tens of thousands of kilometers away from populated areas, they had a direct effect on these areas.
"Since 1992, many research [institutes] monitoring earthquakes across the world, such as the International Center for the [Study] of Earthquakes [sic] in Britain and in Turkey and other countries, [indicated] the importance of no nuclear testing in the 'Ring of Fire,' where the most recent earthquake struck, because this region is thought to be one of the most geologically active regions over millions of years. Thus, the international centers have always classified it as one of the most dangerous regions [and] likely to shift at any given moment, even without human interference.
"But the scientific reports stated that there had been nuclear activity in this region – particularly after America's recent decision to rely largely on the Australian desert – part of which is inside the 'Ring of Fire' – for its secret nuclear testing.
"Similarly, many international reports spoke of joint Indian-Israeli nuclear activity. Moreover, only this year Arab and Islamic countries intervened more than three times in the U.S. to stop this joint nuclear activity.
"Nevertheless, although so far it has not been proven that secret Indian-Israeli nuclear testing is what caused the destructive earthquake, there is evidence that the recent nuclear tests, the exchange of nuclear experts between India and Israel, and the American pressure on Pakistan regarding its nuclear cooperation with Asian and Islamic countries [by providing India with advanced nuclear technology in an attempt to stop Pakistani activity] – all these pose a big question mark regarding the causes of the severe earthquake in Asia.
"Scientific studies prove that there is increasing nuclear activity under the waters of the oceans and seas … and that America is the first country in the world responsible for this activity. This raises an enormous question mark… What is puzzling is that all the previous earthquakes did not cause such great destruction [as this one], particularly [in light of the fact that] the earthquake's center was some 40 kilometers under the seabed of the Indian Ocean.
"One of the American researchers, Merrills Kinsey, [5] pointed out an important fact in the scientific report that he prepared after the last disaster, which is that the center of an earthquake that took place some 40 kilometers under the ocean floor could not have caused such destruction unless nuclear testing had been conducted close to the tectonic plates in these countries, or unless several days previously there had been [nuclear] activity that caused these plates to shift and collide – which constitutes a danger to all humanity, not only to the inhabitants of these countries…" [6]

Thursday, January 13, 2005

Berikanlah yang terbaik dan sedekah lah seikhlas hati

Semasa mengumpul barang barang pemberian jiran jiran untuk disedekahkan oleh Mereka yang diuji Tsunami, perasaan mama yang sememangnya pilu menjadi bertambah pilu. Pilu kerana kesedihan terhadap kesengsaraan yang ditimpa oleh mangsa tsunami yang ditambah lagi dengan perasaan sayu kerana mengumpul dan menyisihkan barang barang terpakai yang bercampur baur antara yang baru, masih baik dan buruk.

Sebelum itu Mama mengedar leaflet ke rumah perjiranan untuk meminta kerjasama mereka mengumpulkan telekong, sejadah, Al Qur'an dan Surah Yasin untuk diberikan kepada mangsa Tsunami di Utara. Beberapa jam kemudian berlambak lambaklah barang-barang itu di ruang tamu mama. Alhamdulillah sambutan sungguh menggalakkan. Namun dalam pada ada hati hati yang ikhlas, ada juga yang berlainan pula sikapnya.Dalam kesayuan ini tercetuslah idea untuk menulis mengenai konsep sedekah.

Tullisan ini disiarkan pada hari ini.... Berita Harian...
http://wadahwanita.blogspot.com/2005/01/barangan-lusuh-riak-cacatkan-amalan_12.html

Thursday, January 06, 2005

Iman harus meningkat selaras pertambahan usia

Tulisan ini tersiar di dalam akhbar Berita Harian di kolumn - Wadah Wanita Islam, 5 Januari 2005

Ubah diri jika mahu orang lain berubah

Nasib kita tidak akan berubah jika kita mengubah diri kita sendiri. Maksud hadith

Banyak kali kita ingin mengubah sesuatu dengan cepat dan serta merta. Jika ia gagal dan tetap tidak berubah, kita marah sebab apa yang kita mahukan tidak terpenuhi, kita kecewa kerana apa yang kita iginkan tidak tercapai.

Kini kita tahu rupa rupanya 'perubahan' tidak akan terjadi dari luar, tetapi dari dalam. Jika kita inginkan kebaikan, kelembutan, kasih sayang, kita perlu cari dahulu dalam diri kita. Jika kita mahukan disiplin dan hidup yang teratur kita perlu selidik dan cari dalam diri kita.

Semasa ingin memulakan pada langkah permulaan memang terasa asing dan janggal. Namun kita akan merasai kemanisannya jika kita telah melangkauinya, hidup kita terasa unik, sesuatu yang menselesakan dan memberi kebahagiaan kepada kita.

Kita tahu kalau kita sentiasa berada di jalan Nya, Dia sentiasa akan menganugerahkan kepada kita rahmat dan nikmat Nya. Pada bila bila masa sahaja. Banyak benda baru di sana yang menunggu kita. Kita ada masa, alat untuk membangun kembali kekuatan fizikal kita.

Kita bukan seorang, kita bukan tak mampu. KIta pelajarilah, melihat masa depan dengan penuh harapan dan jalari penghidupan baru yang lebih cemerlang dan menyeronokkan.

Sunday, January 02, 2005

Tsunami dan Impaknya kepada Mama

Mama tulis artikel ini semasa melihat berita Ombak besar Tsunami yang membunuh umat dan menghancurkan segala harta benda di Utara Semenanjung dan Aceh. Hati mama berdarah, jiwa mama pilu dan terkesan sekali dengan peristiwa ombak besar yang dahsyat menghempas pesisir pantai yang berhampiran dengan epicenter gempabumi di laut an Hindi itu.... Sepatah kata Prof Dr Hatta. Walau hanya jentikakan kecil taqdir, namun besar alapetaka yang menimpa umat. Artikel ini kemudiannya tersiar di Beria Harian, 1 hb Januari 2005.