Friday, July 13, 2012

Tiada istilah pencen dalam dakwah dan kehidupan


Semasa mendengar ceramah dari seorang Sheikh mengenai tanggungjawab dakwah dan memberi khidmat kepada insan dalam kehidupan mama insaf dan menyedari memang tidak ada masa rehat di dunia, kita hanya akan berehat apabila baring di dalam kuburan. Itupun jika cukup amalan di dunia. Seorang sahabat memberikan 10 sebab mengapa dia tidak suka 'pencen':
10 Reasons why people do not wish to retire

  1. Need the maximum salary before one will decide to call it quits
  2. Need to feel employed
  3. Feel unstable if retired
  4. Feel lonely if retired
  5. Nobody likes a retired person
  6. Retirement has a stigma of little money
  7. Retirement means a person is no longer able to perform anything good
  8. A retired person is useless unless proven otherwise
  9. Retirement means one gets <50% last pay (too little for survival as things are costly)
  10. Retirement means one is no longer needed, no longer desired and therefore useless

Wednesday, July 11, 2012

Jangan Biarkan Hati Ini Menghitam


Jangan Biarkan Hati Ini Menghitam

[Mengapa saya perlu hadir ke Talk Show : “From a broken heart to Tranquility”, kerana saya tidak mahu membiarkan hati saya menghitam ….] ...hmmmm...FYI lokasi program berpindah ke The Plaza Hotel Jalan Raja Laut. Mudah transportation menggunakan LRT dan Monorail (note: The Plaza Hotel Kuala Lumpur, Malaysia is served by two Light Rail Transit Systems. The station are The Sultan Ismail STAR LRT station and the Medan Tuanku Monorail Station which are located within a few minutes walk from the hotel and provides services to many part of Kuala Lumpu

Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku dapat melihat?” Allah berfirman, Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabaikannya, Jadi begitu pula pada hari ini kamu diabaikan.” (Al Quran Surah Taha: 125-126).

Ayat yang membuat hatiku bergetar hebat. Takut hati ini sungguh takut. Yaa Rabb, bagaimanakah nasibku di Hari Akhir nanti? Apakah hamba termasuk ke dalam golongan yang dihinakan, diabaikan oleh-Mu? Dikumpulkan dalam keadaan buta? Betapa mengerikan! Bayangkanlah… Dikumpulkan dalam keadaan buta … Tuhan kita mengabaikan kita, dan kita pun terhalang memperoleh kelazatan memandang wajah Allah! Na’udzubillah…

Di dunia ini kita telah dianugerahkan dengan berbagai nikmat yang sangat banyak dan besar nilainya , mata yang dapat melihat, telinga yang dapat mendengar, mulut yang dapat berbicara dan juga akal yang dapat berfikir. Bayangkan bila detik ini Allah tiba-tiba mencabut nikmat mata, nikmat telinga, nikmat mulut, dan nikmat akal dari kita, apa yang dapat kita lakukan?

Maka, sudahkah kita bersyukur? Menggunakan mata, telinga, dan akal untuk mengambil pelajaran?  Merenungkan dan mengambil pelajaran dari ayat-ayat-Nya? Dengan kurnia panca indra dan akal dari Allah, adakah kita semakin mendekatkan diri kepada Allah?

 Atau sebaliknya  mata, telinga, mulut juga akal kita gunakan untuk melakukan maksiat? Kita gunakan nikmat Allah dengan menuruti  hawa nafsu, mata yang menjalang pandangan, mulut yang berdusta, telinga yang mendengar hiburan yang lagha dan melalaikan , hati yang kotor penuh mazmumah, kalbu yang lalai mengingat-Nya,  dan akal yang tidak mau mengambil pelajaran, mengabaikan ayat-ayat-Nya… 

Padahal kita amat tahu bahawa mata, telinga dan hati kita sungguh-sungguh  akan diminta pertanggungjawabannya…
Di dunia ini ada manusia yang dikatakan oleh Allah telah buta. Bukan, bukan matanya yang buta, tetapi hatinya yang buta.
Sebagaimana dalam firman Allah Swt:
“Sesungguhnya bukan penglihatan ini yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang di dalam dada.” (Al Quran Surah al Hajj: 46)

Mengapa mata hati menjadi buta?  Kerana dalam hati  tidak ada cahaya. Bukankah kita dapat melihat kerana adanya cahaya? Begitu pun mata hati kita perlukan cahaya. Cahaya dari Allah, Sang Pemilik cahaya.
“Allah pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca, dan tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan di barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api. Cahaya dia atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An Nur: 35)

Saya teringat sebuah hadis: “Apabila hamba melakukan dosa, muncul goresan hitam di hatinya. Jika ia melakukan dosa lagi, goresan hitam bertambah. Bila ia berterusan begitu, hatinya menjadi hitam.”

Mungkin inilah penyebab butanya mata hati. Hati menjadi hitam kerana dosa! Sehingga cahaya Ilahi tidak mampu  tembus ke dalam hati yang hitam ini!
Rasulullah Saw melanjutkan, “Namun, jika bertaubat, hatinya menjadi bersih dan terang.”
Alhamdulillah… Masih ada kesempatan untuk membersihkan hati yang penuh dengan goresan hitam, sehingga hati kita kembali bersih, sehingga cahaya Ilahi dapat dengan mudah masuk ke dalam hati ini.

Jangan!, jangan biarkan hati kita menghitam, berkarat, dan kemudian membatu. Bahkan menurut Allah, batu pun lebih baik dari hati kita!
“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada air yang mengalir sungai-sungai daripadanya, dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antara sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah…”  (Al Quran Surah. Al Baqarah: 74)

Tidakkah  kita sebagai seorang mukmin malu ketika membaca ayat ini?  Bahkan batu pun jatuh meluncur kerana takut kepada Allah! Adakah hati kita takut kepada Allah? Takut tatkala melakukan maksiat dan dosa? Takut akan azab dan siksa-Nya yang teramat keras?
Rasa takut menuntunku untuk bersegera menghadap Allah, mengambil air wudhu… khusyuk, rukuk dan sujud kepada-Nya, bersimpuh memohon ampunan-Nya…

Duhai Rabb Yang Maha Penerima taubat, Rabb Yang Maha Penyayang, ampuni segala dosa hamba, ampuni hamba yang seringkali lalai… Duhai Rabb Yang Maha Lembut, lembutkan hati hamba, sucikanlah hati ini dari segala goresan hitam akibat dosa,  limpahkan cahaya-Mu ke dalam hati ini, teguhkan hatiku di atas iman, jadikanlah hati ini senantiasa khusyuk mengingat-Mu, hati yang selalu merindukan-Mu, rindu untuk memandang wajah-Mu… Ya Tuhanku, kumpulkan aku kelak bersama orang-orang yang Engkau ridhai, jadikan saat berjumpa dengan-Mu sebagai hari terbaik untukku. Amin.

Saturday, July 07, 2012

Egypt’s President-elect Morsi Moves from rented Flat to Presidential palace

from: ...http://www.osundefender.org/?p=33299
Egypt’s President-elect Morsi Moves from rented Flat to Presidential palace



Egypt’s President-elect Mohammed Morsi until yesterday lived in a spartan rented flat on the outskirts of Cairo. This photo above shows an emotional send-forth as Morsi said goodbye to his landlord (right) as he was being escorted by the Presidential guard to the presidential residence…

DATELINE:


1. The first group of Egyptians invited by new president-elect Morsi to presidential residence are the families of the martyrs of the Egyptian revolution. Khaled Said’s mother has now arrived at the presidential ceremonial palace to be welcomed by the president shortly.


2. Few facts about the new #President of #Egypt:

a) He was imprisonned by Mubarak at the start of the revolution.

b) He lives in a rented flat in Cairo but originally from Sharqya.

c) He received a Bachelor’s and Master’s Degree in engineering from Cairo University in 1975 and 1978, respectively.

d) He received his Ph.D. in engineering from the University of Southern California in 1982.

e) He was an Assistant Professor at California State University, Northridge from 1982 to 1985.

f) In 1985, he returned to Egypt to teach at Zagazig University

g) served as a Member of Parliament from 2000 to 2005

h) He has 5 children.

3. Egypt stock market continue to rise at exponential levels with gains reaching 6 Billion Egyptian pounds following yesterday’s record 18 Billion rise.



4. Morsi forbids the hanging of his photo in government institutions. A protocol widely used in Mubarak times where Mubarak’s photos used to be hanged on every wall including schools and hospitals.



5. Morsi orders his security to limit his convoy number of cars to a minimum and ensure no blockings of the roads (Mubarak convoy used to block streets for hours).



6. New president, Morsi, meets the families of the martyrs of the revolution and the wounded including Khaled Said’s mother and Mina Daniel’s sister.



7. Morsi orders his security to allow martyrs family access to him at all times.



8. Morsi responded to a congratulations letter from Bashar AlAssad saying he does not regard him as a representative of Syria and Syrians any more.



9. President spokesman denies Morsi had any interviews with Iranian media.



Wednesday, July 04, 2012

Solat dan Doa Malam Nisfu Sya'aban


Hari ini 14 syaaban, malam ini malam 15 syaban aka  nisfu syaaban, 
 
Hukum Solat Dan Doa Pada Malam Nisfu Sya’ban


Petikan Fatwa Fadhilah Mufti Mesir Prof. Dr Ali Jum’ah.

Terjemahan : Ibnu Juhan Al-Tantawi

Soalan :

Apa hukum melakukan solat dan doa pada malam nisfu Sya’ban seterusnya berpuasa pada siang harinya?

Jawapan :

Malam nisfu Sya’ban merupakan malam yang barakah. Terdapat sebilangan besar dalil yang menyebut tentang kelebihan malam nisfu Sya’ban daripada hadis-hadis (nabi S.A.W) yang saling menguatkan antara satu sama lain serta mengangkat (hadis-hadis tersebut) ke darjat Hadis Hasan dan Kuat (dari segi hukumnya).

Maka mengambil berat terhadap malam nisfu Sya’ban serta menghidupkan malamnya adalah sebahagian daripada agama yang tiada keraguan padanya. Adapun keraguan yang timbul adalah disebabkan pandangan terhadap hadis-hadis yang barangkali hukumnya Dhaif yang menceritakan tentang kelebihan malam tersebut.

Antara hadis-hadis yang menceritakan tentang kelebihannya :

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْها قَالَتْ : “فَقَدْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَخَرَجْتُ أَطْلُبُهُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ رَافِعٌ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ :يَا عَائِشَةُ أَكُنْتِ تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ قَالَتْ :قَدْ قُلْتُ وَمَا بِي ذَلِكَ وَلَكِنِّي ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعَرِ غَنَمِ كَلْبٍ” – رواه الترميذي وابن ماجه وأحمد .

Hadis daripada Ummul Mukminin Sayidatina ‘Aisyah R.A telah berkata : “Aku telah kehilangan nabi S.A.W pada suatu malam, maka aku telah keluar untuk mendapatinya maka baginda berada (sedang berdiri di kawasan perkuburan) Baqi’ sambil mendongakkan kepalanya ke langit.lalu baginda berkata : Wahai ‘Aisyah, adakah kamu takut Allah dan Rasulnya melakukan kezaliman ke atas kamu? Berkata ‘Aisyah : Bukan demikian sangkaanku tetapi aku menjangkakan kamu telah pergi kepada sebahagian daripada isteri-isteri kamu (atas perkara-perkara yang mustahak lalu aku ingin mendapat kepastian). Lalu baginda bersabda : Sesungguhnya Allah Ta’ala telah turunkan (malaikatNya dengan perintahNya) pada malam nisfu Sya’ban ke langit dunia, lalu Allah mengampunkan dosa-doa (yang dilakukan oleh hambaNya) lebih banyak daripada bilangan bulu-bulu yang terdapat pada kambing-kambing peliharaan (bani) Kalb.”

-Hadis Riwayat Al-Tirmizi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad.

Seterusnya,

عن مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ ” – رواه الطبرانى وصححه ابن حبان .

Hadis daripada Saidina Mu’adz ibnu Jabal R.A bahawa nabi S.A.W telah bersabda : “Allah memandang pada kesemua makhluk ciptaanNya pada malam nisfu Sya’ban, lalu Allah mengampunkan dosa-dosa kesemua makhlukNya melainkan dosa orang musyrik (yang menyekutukan Allah) dan dosa orang yang bermusuhan.”

-Riwayat Al-Tobrani dan disahihkan oleh Ibnu Hibban.

Seterusnya,

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ كرم الله وجهه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : “إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ” – رواه ابن ماجه .

Hadis daripada Saidina ‘Ali R.A bahawa Rasulullah S.A.W telah bersabda : “Apabila masuk malam nisfu Sya’ban, maka hendaklah kamu bangun pada malamnya dan berpuasa pada siang harinya, Sesungguhnya Allah Ta’ala menurunkan malaikatnya ke langit dunia pada malamnya setelah terbenamnya matahari, lalu Allah berkata : Sesiapa yang memohon keampunan padaKu maka Aku akan mengampunkan baginya, Sesiapa yang memohon rezeki padaKu maka Aku akan memberikannya rezeki, Sesiapa yang ditimpa musibah maka Aku akan melepaskannya, sesiapa yang demikian…sesiapa yang demikian …sehinggalah terbitnya fajar.”

-Riwayat Ibnu Majah.

Tidaklah mengapa seandainya membaca surah Yasin sebanyak 3 kali selepas solat maghrib secara terang-terangan dan beramai-ramai. Hal ini kerana termasuk dalam perkara menghidupkan malam tersebut dan perkara berkaitan dengan zikir ruangannya adalah luas. Adapun mengkhususkan sebahagian daripada tempat dan waktu untuk melakukan sebahagian daripada amalan soleh secara berterusan adalah termasuk dalam perkara yang disyariatkan selagi mana seseorang yang melakukan amalan tersebut tidak beri’tiqod (menjadikannya sebagai pegangan) ; bahawa perkara tersebut adalah wajib di sisi syara’ yang membawa hukum berdosa sekiranya meninggalkannya.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : “كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ مَاشِيًا وَرَاكِبً” – متفق عليه .

Hadis daripada Ibnu Umar R.A telah berkata : “Nabi S.A.W akan mendatangi masjid Quba pada setiap hari Sabtu samada dengan berjalan ataupun menaiki tunggangan.”

-Riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim.

Berkata Al-Hafiz Ibnu Hajar di dalam kitabnya (Fathul Bari) :

“Di dalam hadis ini walaupun berbeza jalan-jalan pengriwayatannya menunjukkan kepada (hukum) harus mengkhususkan sebahagian hari-hari untuk melakukan sebahagian daripada amalan-amalan soleh serta melakukannya secara berterusan.”

-tamat

Berkata Ibnu Rajab Al-Hanbali di dalam kitabnya (Lathoif Al-Ma’arif) :

“Ulama’ di Syam telah berselisih pandangan dalam menyifatkan cara untuk menghidupkan malam nisfu Sya’ban kepada dua pandangan.

Pertamanya :

Adalah disunatkan menghidupkan malamnya secara berjamaah di masjid.

Khalid ibn Ma’dan dan Luqman ibn ‘Amir dan selain daripada mereka telah memakai sebaik-baik pakaian, dan mengenakan wangian serta mengenakan celak pada mata serta mendirikan malamnya dengan ibadah.

Dan Ishaq ibn Rahuyah bersepakat dengan pandangan mereka terhadap perkara tersebut dan berkata dalam masalah mendirikan malamnya dengan ibadah di masjid secara berjamaah : “Perkara tersebut tidaklah menjadi bid’ah.” Kalam ini dinukilkan oleh Harb Al-Kirmani di dalam kitab Masail nya.

Keduanya :

Sifatnya adalah makruh penghimpunan pada malamnya di masjid untuk melakukan solat serta bercerita dan berdoa. Dan tidak makruh sekiranya seseorang itu melakukan solat secara bersendirian. Ini adalah pandangan Al-Auzaie Imam Ahli Syam dan Ahli Faqeh dan ‘Alim.” -tamat

Kesimpulannya :

Maka menghidupkan malam nisfu Sya’ban sama ada secara berjamaah ataupun secara bersendirian sebagaimana sifat yang masyhur dikalangan orang ramai dan selainnya adalah perkara yang disyariatkan dan tidaklah menjadi bid’ah dan tidaklah menjadi makruh dengan syarat tidak menjadikan amalan tersebut sebagai suatu kemestian dan kewajipan.

Sekiranya amalan tersebut diwajibkan ke atas orang lain serta menghukum kepada mereka yang tidak mengikutinya dengan hukum berdosa maka menghukumkan dengan hukum dosa itu yang menjadi bid’ah kerana mewajibkan sesuatu yang tidak diwajibkan oleh Allah dan RasulNya S.A.W. Inilah makna yang menjadikannya makruh sebagaimana pandangan para salafussoleh terhadap hukum makruh dalam menghidupkan malam nisfu Sya’ban. Adapun menghidupkan malamnya sebagaimana hakikat asalnya maka perkara tersebut adalah disyariatkan dan tidaklah menjadi makruh.

Sumber :

Majalah Minbar Al-Islam, keluaran tahun ke-(68), bil (8) Sya’ban 1430, m/s 136.

FROM BROKEN HEART TO TRANQUILITY

Sukacita dimaklumkan bahawa WIRDA (Association For Women’s Initiatives For Reseach Development And Advancement) dengan kerjasama WANGI (Persatuan Kakitangan Wanita Teknologi, UTM) dan Raudhah Islamic Events akan mengadakan program Talk Show bertajuk:
“From A Broken Heart to Tranquility” pada ketetapan seperti berikut:


Tarikh : 14 hb Julai 2012

Masa : 8.30 pagi- 5.30 petang

Tempat : Dewan Centrum (Aras 5), JALAN SETIAWANGSA 13

Taman Setiawangsa, Kuala Lumpur



3. Program ini bertujuan untuk memberi kesedaran dan perlatihan untuk menangani permasalahan hidup dan mengubah diri menjadi lebih positif. Kehadiran speaker berpengalaman seperti Profesor Dr. Rozieta Shaary, Puan Suria Mohd dan Puan Hajah Fauziah Ramly bakal membimbing wanita-wanita ini mengubah episod duka yang dilalui mereka kepada perubahan diri yang cemerlang. Program ini akan diserikan dengan persembahan istimewa daripada Hafiz Hamidun melalui zikir terapi diri yang amat sesuai bagi mencapai ketenangan jiwa (nafsu muthma’innah).

4. Program ini bertujuan untuk mengumpul dana bagi menampung urusan dan operasi RUMAH WIRDA, iaitu sebuah rumah perlindungan untuk wanita yang menjadi mangsa rogol, penganiayaan, penderaan dan keganasan rumahtangga. Selain daripada itu, RUMAH WIRDA juga menerima kes-kes gangguan seksual, ibu tunggal dan anak-anak yang terpinggir.


5. Walaubagaimanapun, penghuni-penghuni rumah ini terpaksa dipindahkan setelah kontrak penyewaan ditamatkan. Buat sementara waktu, penghuni-penghuni terpaksa ditumpangkan di rumah-rumah sukarelawan. Justeru itu, pihak sukarelawan WIRDA sedang berusaha keras untuk mengumpul dana bagi mendapatkan rumah perlindungan baru yang lebih lengkap dengan fasiliti bagi menampung keperluan seharian para penghuni.


6. Bagi mencapai tujuan program ini, dengan ini kami memohon penajaan meja dari pihak YB Dato’. Penajaan meja adalah untuk wanita wanita teraniaya, golongan susah dan mualaf. Untuk makluman, tiket penyertaan atau penajaan adalah seperti berikut:


• RM290 untuk seorang

• Diskaun 10% untuk penyertaan 5 orang berkumpulan

• RM2500 bagi satu meja (10 orang)


7. Sekiranya terdapat sebarang pertanyaan, sila berhubung dengan pihak sekretariat, Cik Balqis Ismail di talian 03-41085128 atau melalui emel wirda.central@gmail.com.


8. Bersama-sama ini saya sertakan flyer berkenaan program talk show tersebut. Kerjasama dan sokongan YBhg Dato’ adalah amat dihargai dan didahului dengan ucapan terima kasih.

BAYARAN BOLEH DI BANK IN KE AKAUN : WIRDA, ACC NO : 1211-3010-0434-29
SILA FAXKAN RESIT ATAU BANK IN SLIP   KE FAX NO: 03-41075237

TERIMA KASIH.
SEMOGA ALLAH MERAHMATI KITA