Monday, June 29, 2015

Gugurkan kan lah buah buah buahan yg ranuk

Monday, 29 June 2015

KENYATAAN RASMI IKRAM BERKAITAN FITNAH YANG DILEMPARKAN KEPADANYA

Assalamualaikum 

Ahli-ahli Pertubuhan IKRAM Malaysia dingatkan untuk terus menjaga akhlak dan tutur kata mereka ketika banyak fitnah, tuduhan kata cerca dilemparkan kepada mereka dan pertubuhan mereka.

Teruskan menabur kebaikan kepada negara dan ummah serta seluruh rakyat Malaysia di mana sahaja anda berada.

Kata-kata Hasan al-Banna yang dipetik dari khazanah seni bicara orang-orang arab, pasti segar dalam ingatan anda semua. 

“كونوا كالشجر يرميهم الناس بالحجر فيرمونهم بأحسن الثـمر”

"Jadilah kamu seperti pokok, para manusia membalingnya dengan batu, pokok mengugurkan kepada mereka buah-buah yang ranum"

Memadai kita mengadu kepada Allah SWT, ketika kita berpuasa di siang hari dan kita menghidupkan malam kita.

Ulanglah ayat ini beberapa kali. Supaya anda semua memahami, itu semua adalah ujian Allah SWT kepada anda.

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا

Dan orang-orang yang mengganggu serta menyakiti orang-orang lelaki yang beriman dan orang-orang perempuan yang beriman dengan perkataan atau perbuatan yang tidak tepat dengan sesuatu kesalahan yang dilakukannya, maka sesungguhnya mereka telah memikul kesalahan menuduh secara dusta, dan berbuat dosa yang amat nyata (al-Ahzab 58)

Berdoalah kepada Allah SWT agar Dia mengampunkan mereka yang menuduh kita.

Semoga kesabaran kita diganjari dengan sesuatu yang besar dari sisiNya.

Ahli-ahli Pertubuhan IKRAM Malaysia juga diminta; bayangkanlah Allah SWT akan membersihkan nama kita dan Pertubuhan kita dari tuduhan-tuduhan liar itu sebagaimana Allah SWT pernah membersihkan Nabi Musa a.s dari tuduhan orang-orang Yahudi satu ketika dahulu.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ آذَوْا مُوسَىٰ فَبَرَّأَهُ اللَّهُ مِمَّا قَالُوا ۚ وَكَانَ عِنْدَ اللَّهِ وَجِيهًا

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (Yahudi) yang telah mencaci Nabi Musa, LALU ALLAH MEMBERSIHKANNYA DARI SEGALA CACIAN YANG MEREKA KATAKAN; dan adalah dia seorang yang mulia di sisi Allah (al-Ahzab 69)

Ustaz Hj Hasanuddin Mohd Yunus 

Timbalan Presiden Pertubuhan IKRAM Malaysia



Sunday, June 28, 2015

Good insights on NEP

Good insights on NEP

Copy paste from Azam Price ( in RPK nlog malaysia-today)

Article 153 is to protect the special previlege of the original people. The NEP is to decrease economical gap among races. But one thing about the NEP, if it is seriously targetting to eradicate poverty of the Malays, the government should start studying the behavior of the Malays more seriously. The Malays are not stupid people but they are peace-loving people who sometime doesn’t even mind their right taken away so long they can still with it. We can still hear many Malays would say “tak apa lah… tu rezeki dia”. They have been taught to live within their means to always syukur with whatever they have, and greediness is a sin. The NEP architects need to work around this, not changing it but around it. 

Another Malay behaviour that has not been looked into is their “gotong royong” culture. The Malays have been operating their daily lives on that gotong royong spirit which is more towards helping each other in anything that need to be done. This is something that also need to be looked into by the NEP architects. Business model that will suit best to the malays would then be a business model which doesn’t really targetting to enrich individuals but the whole members and the operation mode should be of the gotong royong style.

Azam Price
Agree to disagree is only good to delay the arguement that may eventually be argued anyway. It may seems to work in the beginning but not in a long run. To me, rather than embracing “agreee to disagree”, we should look into becoming one. Take PR for example, differences should have been addressed in the beginning before signing the pack. Resolution to meet with each party’s desire should be made, within proper context. For example DAP and PKR should agree for PAS to implement Hudud on condition the implementation to be done in areas where PAS has more than 80% representation and never in anyway affect the non-Muslim. Or they could even ask PAS to look at Hudud in more practical in modern context to make it relevant to all human instead of just Muslims. Apart from punishment stated clearly in Al Quran, the rest are still interpretation by human and can always be reinterpreted so long it still within the guidance in Al Quran. 

But what’s more important for all Malaysian is “Respecting the differences” rather than “agree to disagree”. But then again disagreement on core element should still be addressed and agreed upon. For the purpose of peaceful co-existence, a spirit of one-ness need to be there. Oneness can only be achieved if we have a set of tennets agreed and accepted by all. I’m afraid there’s no other way. 

Back to either it is right to compare Singapore to Malaysia or only to KL, to put it simply, Singapore was just a city state. Used to be a state within Malaysia. Had Brunei agreed to join the federation of Malaysia, Brunei too would only be a state within Malaysia. So to me if we want to compare, we should be comparing Singapore and Bruei, because both should only be states within Malaysia but became small countries for not agreeing to be in the federation. Now we can see whether it is true that the Malay who doesn’t know how to govern a country since Brunei is being govern by a Malay Kingdom government. It is save now to say, race hasn't got anything to do with it but rather the system and the people who have been running the system. 

Having said so, we should learn something from this. Terengganu, Kelantan, Sabah and Sarawak could have been at par economically with Brunei should they are allowed to manage their own resources and self-govern their state. Penang would’ve been a serious competitor towards Singapore and could’ve been a shipping hub if the federal let it to govern and prosper on its own. Selangore could’ve have been an advanced techological and manufacturing hub for Malaysia. Kedah could’ve been an advanced industrialised agricultural state… there’s so many “could have” we can think of. Maybe that is something the federal need to look into. Decentralise…! If we really want to learn anything from Singapore, that’s the lesson.

Saturday, June 27, 2015

Selamat kan lah daku

Suatu hari di tepi sungai Dajlah, Hasan al-Basri melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan dengan seorang perempuan.
Di sisi mereka terletak sebotol arak.

Kemudian Hasan berbisik dalam hati,
"Alangkah buruk akhlak orang itu dan baiknya kalau dia seperti aku!".

Tiba-tiba Hasan melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam.
Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi terus terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir lemas.

Enam dari tujuh penumpang itu berhasil diselamatkan.

Kemudian dia berpaling ke arah Hasan al-Basri dan berkata,
"Jika engkau memang lebih mulia daripada saya,
maka dengan nama Allah selamatkan seorang lagi yang belum sempat saya tolong.
Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja, sedang saya telah menyelamatkan enam orang".

Bagaimanapun Hasan al-Basri gagal menyelamatkan yang seorang itu. Maka lelaki itu berkata padanya,
"Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping saya ini adalah ibu saya sendiri, sedangkan botol itu hanya berisi air biasa,
bukan anggur atau arak".
·
Hasan al-Basri terpegun lalu berkata,
"Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka selamatkanlah saya dari tenggelam dalam kebanggaan dan kesombongan"

Lelaki itu menjawab,
"Mudah-mudahan
Allah mengabulkan permohonan tuan"

Semenjak itu, Hasan al-Basri semakin dan selalu merendahkan hati
bahkan ia menganggap dirinya sebagai makhluk yang tidak lebih daripada orang lain.

Jika Allah membukakan pintu solat tahajud untuk kita,
janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang sedang tertidur nyenyak.

Jika Allah membukakan pintu puasa sunat,
janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang tidak ikut berpuasa sunat.

Boleh jadi orang yang gemar tidur dan jarang melakukan puasa sunat itu lebih dekat dengan Allah,
daripada diri kita.

Ilmu Allah itu amatlah luas.

Jangan pernah taksub & sombong pada amalanmu.

Saudaraku
molek cerita ni
Ia boleh jadi Pengubat Jiwa agar kita terhindar dari
sifat mazmumah.

Walau sehebat mana diri kita
jgn prnah brkata
"Aku lebih baik drpd kalian"

YANG..

Yang singkat itu - "waktu"

Yang menipu itu - "dunia"

Yang dekat itu - "kematian"

Yang besar itu - "hawa nafsu"

Yang berat itu - "amanah"

Yang sulit itu - "ikhlas"

Yang mudah itu - "berbuat dosa"

Yang susah itu - "sabar"

Yang lupa itu - "bersyukur"

Yang membakar amal itu - "megumpat"

Yang ke neraka itu - "lidah"

Yang berharga itu - "iman"

Yang mententeramkan hati itu - "teman sejati"

Yang ditunggu Allah S.w.t itu -"taubat"

(Imam Al Ghazali)

Friday, June 26, 2015

Kaya lawannya......?????????

Assalamualaikum😊
Tazkirah pagi Jumaat 09 Ramadhan 1436.
📖 Sila isikan tempat kosong  di bawah ini dan  jawab dengan jujur di dalam hati kita masing-masing ...

1. Allah menciptakan tertawa dan .....

2. Allah itu mematikan dan .....

3. Allah menciptakan lelaki-lelaki dan .....

4. Allah memberikan kekayaan dan .....

Kebanyakan kita tentu akan dengan mudah menjawab:

1. Menangis ...
2. Menghidupkan ...
3. Perempuan ...

Tapi bagaimana dengan no.4 ...?  Ramai antara kita menjawab Kemiskinan ...!
Adakah itu jawapan sebenar?

Untuk mengetahui jawapannya, mari kita lihat rangkaian firman Allah dalam surat An-Najm ayat 43-45, dan 48, sebagai berikut:

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ

"dan Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS. An-Najm : 43).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ

"dan Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan." (QS. An-Najm : 44).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ

"dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan lelaki-lelaki dan perempuan. " (QS. An-Najm : 45).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ

"dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan." (QS. An-Najm : 48).

Jelas jawapan kita betul hanya pada no. 1-3 ... sedang jawapan untuk no. 4 ada sedikit kesamaran dan kurang tepat.

Jawapan Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an bukan kemiskinan, tapi KECUKUPAN.

SubhanAllah..
Sesungguhnya Allah Ta'ala hanya memberi kekayaan dan kecukupan kepada hamba-Nya.

Dan ternyata yang "menciptakan" kemiskinan adalah diri kita sendiri.

Hal ini mungkin kerana ketidakadilan ekonomi, kemalasan, boleh juga
kerana kemiskinan itu kita bentuk di dalam minda fikir kita sendiri.

Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur; walaupun hidup serba kekurangan ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin.

Jadi, marilah kita bangunkan rasa kelimpahan dan kecukupan di dalam hati dan fikiran kita, berhenti mengeluh, berhenti mengatakan rezeki kecil, agar kita menjadi hamba-hambaNYA yg selalu bersyukur.

Thursday, June 25, 2015

Belajar ilmu ikhlas

"Mari ku ajarkan kamu ilmu ikhlas," kata seorang guru kepada muridnya.
"Nanti saya ambilkan buku dan pen untuk menulis."
"Tak payah, bawa sahaja karung guni."
"Karung guni?" soal anak muridnya seperti tidak percaya.
"Mari kita ke pasar!"
Dalam perjalanan ke pasar mereka berdua melalui jalan yang berbatu-batu.
"Kutip batu-batu yang besar dan masukkan ke dalam guni yang kau bawa itu," kata guru itu memberi arahan.
Tanpa banyak soal,anak muridnya memasukkan batu-batu besar yang mereka temui
di sepanjang jalan.
"Cukup?" tanya anak muridnya.
"Belum. Isi sampai penuh karung guni itu."
Sampai di pasar, mereka berdua tidak membeli apa-apa. Berlegar-legar, melihat-lihat dah kemudiannya mula beredar keluar.
"Tuan Guru, kita tidak beli apa-apa?"
"Tidak. Bukankah karung gunimu telah penuh?"
"Ya,ya..."kata si murid, agak kelelahan.
"Banyak beli barang," tegur seorang kenalan apabila melihat mereka dengan guni
yang kelihatan berat itu.
"Wah, tentu mereka berdua ini orang kaya! Banyak sungguh barang yang mereka beli,"
kata seseorang yang lain.
"Agaknya, mereka hendak buat kenduri besar kot,"kata yang lain pula.
Sebaik kembali ke tempat tinggal mereka, si murid meletakkan guni yang meberisi batu-batu tadi.
"Oh, letih sungguh.. apa yang kita nak buat dengan batu-batu Tuan Guru?"
"Tak buat apa-apa"
"Eh, kalau begitu letih sahajalah saya,"Balas anak murid.
"Letih memang letih, tapi kamu dah belajar tentang ikhlas."
"Ikhlas?"si murid kehairanan.
"Kamu dah belajar apa akibatnya jika tidak ikhlas dalam beramal,"
"Dengan memikul batu-batu ini?"
"Ya. Batu-batu itu umpama amalan yang riyak. Tidak ikhlas. Orang memujinya
seperti orang-orang dipasar tadi memuji banyaknya barang yang kamu beli.
Tapi, kamu sendiri tahu itu bukan barang makanan atau keperluan, tetapi
hanya batu-batu."
"Amal yang tidak ikhlas umpama batu-batu ini?"
"Ya. hanya berat sahaja yang ditanggung. Dipuji orang, tetapi tidak ada nilai nya di sisi ALLAH. Yang kamu dapat, Hanya penat."
"Ya, sekarang saya faham apa akibat jika beramal tetapi tidak ikhlas!"
Ujar si murid.

PENGAJARAN :
Ramai manusia tertipu dalam beramal kerana mengharapkan pujian.
Padahal kata-kata pujian hakikatnya hanya menyebabkan diri terseksa kerana terpaksa hidup dalam keadaan yang bermuka-muka.
Rugi benar orang yang tidak ikhlas,terseksa di dunia, terseksa di Akhirat"
Kita ikhlas kan hati dlm setiap amalan In Sya Allah....

Wednesday, June 24, 2015

Rahsia ‘Magik’ Dalam Usaha. Kisah Benar Daripada Seorang Pensyarah

Rahsia ‘Magik’ Dalam Usaha. Kisah Benar Daripada Seorang Pensyarah

Jumaat, 12 Jun 2015

Nota Editor: Kisah ini asalnya telah dikongsikan di Facebook Page Dr Siti Ujila Official. Kami kongsikan semula di sini dengan izin dari penulis. Semoga kisah ini turut memberi manfaat buat anda.

KISAH MAGIK: IMPOSSIBLE JADI POSSIBLE. APA RAHSIANYA?

Sepanjang hampir 3 tahun saya menjadi seorang pendidik di UPM, banyak ‘peristiwa’ yang takkan mampu saya lupakan. Yang mengajar saya satu perkara penting: erti kehidupan.

Percaya tak, kisah yang ingin saya kongsikan kali ini boleh menyebabkan sesiapa pun ternganga membacanya. Sebab anda tidak akan percaya pada ‘magik’ yang berlaku. Saya ingin kongsikan kerana di sebalik cerita ini, sebenarnya ada satu ‘rahsia’ kejayaan yang ramai orang tak tahu.

Ceritanya bermula apabila seorang anak didik saya stuck dalam projek ilmiah tahun akhirnya. Ya Allah, Tuhan je yang tahu risaunya saya. Tesis projek perlu dihantar lagi 2-3 minggu. Dengan eksperimen yang belum selesai (baru separuh jalan), hasil belum ada, nak buat eksperimen perlu ‘q’ panjang (sebab nak guna mesin yang orang lain dah ‘q’ panjang), technician tak bagi guna mesin, due date dah semakin dekat.

Akhirnya dia datang jumpa saya. Katanya, nampak mustahil untuk siap.

Benar katanya. Kalau berusaha sungguh-sungguh tapi masih ikut ‘cara biasa’ memang peratus untuk projek tu siap sangat rendah. Sebab masa dah sangat singkat. Halangan dari pihak lain pula sangat banyak.

Saya tarik nafas panjang.

‘Awak kena pakai magik, Zack’ Akhirnya saya berkata. Dia pula pelik dengan kata-kata saya. ‘Magik macamana tu Dr?’

Panjang lebar saya menerangkan, tapi pointnya 2 saja:

1. Dalam masa singkat yang ada ni,give your 100% best effort. Dia tahu apa kerja yang perlu dilakukannya. So saya kata, buat semua tu sungguh-sungguh.

2. Jangan ‘rely’ kat diri sendiri. Kita ni manusia, lemah. Tapi kitakan ada Tuhan yang Maha Hebat, yang sangat baik, yang kalau Dia nak tolong kita anytime kerja kita boleh jadi mudah, boleh settle. So di samping buat kerja dengan 100% best effort, buat benda-benda lain yang Allah suka.

Saya berikan beberapa contoh:
– nampak makcik cleaner, derma la kat dia.
– ngaji lebih sikit
– solat malam
– kalau beli goreng pisang, bayar lebih.
– gembirakan mak ayah, anak isteri.
– buat kerja amal. tolong orang lain.

Sebab saya percaya pesan Tuhan:

Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).

Inilah magik kehidupan yang ramai orang tak tahu. Ramai orang fikir bila nak berjaya dalam sesuatu, mesti kena usaha sungguh-sungguh saja. Sampaikan nak buat kerja-kerja volunteer pun berkira. Dia lupa yang untuk dia berjaya tu, akan jadi lebih mudah kalau Tuhan tolong. Anytime benda yang ‘impossible’ boleh jadipossible.

Saya kata lagi, yang ramai orang sedekah tapi padanya sedekah untuk dapat pahala, untuk masuk syurga. Kalau itulah niat dan kefahamannya, itulah yang dia dapat.

Kenapa bila soal nak berjaya, mesti patah balik pada ‘usaha bersungguh-sungguh’. Abih-abih, doa kepada Allah.

Betul, usaha kita mestilah yang terbaik. Tapi tak ramai orang faham yang bila dia bersedekah, buat kerja2 amal, buat benda-benda yang Allah suka, tolong orang lain on top of usahanya yang sungguh2, kejayaan itu lebih mudah, lebih dekat.

Nampak macam akan mengambil masa kita. Yelah nak kena spend masa pula buat kerja amal. Tapi masa yang diambil itulah nanti yang akan buat perkara yang mustahil tiba-tiba jadi tak mustahil lagi. Pokok pangkalnya pada kepercayaan kita. Kita percaya tak yang Allah akan tolong kita.

Kan Nabi Zakaria yang sudah lewat usianya pun mendapat zuriat?
Nabi Ayub yang sakit sekian lama juga sembuh umpama magik. Semuanya Allah yang uruskan.

Bukankah kita bertuhankan Allah yang sama?

Saya ingat lagi, saya kata pada studentsaya tu. “Kalau awak percaya dan buat ‘formula’ ni nanti awak akan terperanjat. Projek yang nampak mustahil nak siap ni boleh siap on time. Dan jangan terperanjat kalau awak menang projek terbaik” sebab kalau Allah nak tolong, anything can happen.

Jawab beliau “Saya dapat siapkan projek ni pun saya dah lega, Dr.”

Saya tahu, dari riak wajahnya dia antara percaya dengan tidak apa yang saya katakan. Tapi saya amat berharap dia buat 2 perkara yang saya pesan itu.

Selang beberapa hari, dia jumpa saya dan katanya eksperimen dah siap!

Ya Allah, saya tak mampu nak kata apa.

Katanya technician yang pada awalnya tak nak bagi dia guna mesin disebabkan ‘q’ yang panjang tiba-tiba bagi dia guna sebab orang yang sepatutnya guna waktu tu tiba-tiba tak datang. Dan tiba-tiba, technician tu beriya menolongnya dan mengajarnya itu ini. Sampailah eksperimen tu siap dan hasilnya depan mata saya.

Dia sibuk bercerita apa yang ‘tiba-tiba’ berlaku tapi saya tidak mampu memberi tumpuan. Saya sangat ter-“wow” dengan magik ini. Saya hanyut dalam pujian yang tidak putus-putus kepadaNya, Tuhan yang sangat baik. Saya tahu, Tuhanlah yang buat semua yang tiba-tiba ini berlaku.

Saya tanya pelajar saya tu “apa yang awak dah buat?” Jawabnya, “saya buat macam yang Dr cakaplah”. Serba sedikit dia berkongsi cerita.

Ya Allah inilah yang saya namakan magik. Bukan kebetulan, tapi magik dari Tuhan.

Rupanya magik ini tidak terhenti setakat itu.

Hari ini, beliau bersama pelajar-pelajar yang lain membentangkan projek mereka kepada beberapa orang juri. Ada juri dari industri. Ada pensyarah dari universiti lain. Saya sempat menjenguk. Dan baru sebentar tadi, saya menerima mesej “Dr, saya menang projek terbaik. Gold medal (tempat pertama)”

Ya Allah, tergamam saya dibuatnya. Saya salah baca ke? Berulang kali saya tatap mesej itu. Ya Tuhan, janjimu benar. Terima kasih ya Allah.

Kata student saya apabila eksperimennya siap: “Apa yang saya belajar ni saya rasa lebih berharga dari projek itu sendiri”

Betul. Sebab inilah formula kehidupan. Rahsia macam mana hidup kita bahagia dan berjaya, jika kita faham yang agama bukan hanya pahala-syurga. Tapi apa yang diajarkan oleh agama kita, itulah kunci kejayaan dan kebahagiaan di dunia ini lagi.

Saya harap ia suatu yang bermanfaat untuk perjalanan kehidupan beliau yang seterusnya.

Tuesday, June 09, 2015

Message ramadhan seorang sahabat

📝Message menjelang Ramadhan dari seorang sahabat

saya😊
    mungkin😳
         banyak😣
              salah😔
                  pada😞
                     kamu😱
                        sengaja😁
                       atau😲
                     tidak🙅
                 jadi💁
            sebelum☝
         masuk🚶
    ramadhan🌙
saya😌
mohon🙏
      maaf☺
            zahir👄
                  batin💚
                    kepada😉
               semua😃
          setulus✌
      hati
ku🙇
,,,,,🌺,,,,kembang melati sungguh lah indah,,,,,,,,🌷,,,,,,,
,,,,,🌹,,,,di tengah taman jadi hiasan,,,🌺,,
,,,🙏,,,harum RAMADHAN tercium sudah,,,,,🙏,,,,
,,,,,,,kalau ada KHILAF    mohon di maaf kan,,,🙏,,,,,

,,,,,,🌷,,, makan roti sambil berlari,,,,,,🌺,,,,,
Bersih kan HATI SUCI KAN DIRI,,,,,,🌺,,,,,,

,,,,bunga teratai terikat rapi,,,,,,,,🌹,,,,,,,,
Lama di pandang indah sekali,,,,,,,🌷,,,,,,,

,,,,biar pun RAMADHAN  kurang 10 hari lagi,,,,,,,,,
🌺,,,,mudah"an  saya jadi orang pertama yg ngucapkn,,,,,,,,,🙏,,,,, SELAMAT BERPUASA 😊😊😊
✅ Dosa Jangan di ➕
✅ Amal Jangan di ➖
✅ Cinta Jangan di ➗
✅ Hidup hanya 1  ❌
🔳 Gugur Bunga 🌻 kerana layu 🌟
🔳 Gugur Iman 💗 kerana Nafsu  🌟
🔳 Gugur Cinta 💘 kerana Cemburu 🌟
🔳 Tertawa 😄 kerana Bahagia 🌟
🔳 Menangis 😭 kerana Derita 🌟
🔳 Bertaubat kerana Dosa 🌟
🔳 Beribadah kerana Takwa 🌟
🔳 Hidup tanpa Cinta pasti Hampa 🌟
🔳 Hidup gila Harta pasti Celaka 🌟
🔳 Hidup penuh Dosa akan ke Neraka 🌟
🔳 Hidup Bersyukur dengan apa adanya 🌟
🔳 Insya Allah akan Bahagia 🌟

🍀 BIAR putus cinta dengan MANUSIA tetapi JANGAN putus cinta  dengan ALLAH 🍀

✨✨Send this to your muslim friend if you love Allah✨✨ 😊😄💓💓💓
😄marilah sama sama menyebut Allahuakhbar