Friday, April 27, 2007

A reason to write


this is very inspiring....




Bobute shares how she views her health challenges as a blessing.

My name is Barbara, I am dealing with Alzheimers / Dementia and write almost on a daily basis. I am dealing with my health issues, which are many. I try to deal with my life in a positive way by writing and encouraging others along the way.

I want to send a message of encouragement to others who have illness, that we are not handicapped until we no longer try. Something, anything. Just please try for as long as you can. I realize this does not apply to everyone, but there are many who just give up at the sound of the words spoken. I say, for mE, Dementia/Alzheimers has mE, I do not have it.

I will write for as long as I can, I am a writer with plans of becoming a published author. I have far to go, but can only get there one step at a time.

So many are devastated trying to understand the feelings of their loved one, but communication leaves them angry and feeling alone. On the other hand the patient, when able to understand, has issues he or she tries to communicate also. My family does not always understand mE, nor I them. I can try to explain where I think I am coming from, but at the same time, often I am not even sure.

I deal through the computer by writing, going deeper than I ever have before. Using all the senses I have always had, but was too busy to acknowledge. I am "housebound" due to other health issues, so for mE to go past the front door once or twice a week is an experience to awaken all my senses and write about. As I explain to everyone, I have gone from being me to being mE through this transformation.

I am more aware, alive, and among the living than ever before. My illnesses have turned into miracles not burdens. I want others to feel this and begin to be counted among the living also, not giving up and just waiting to die. We owe ourselves more than that; we are short-changing ourselves and our families if we do not at least try.

My current joke is, "now if it could teach mE how to spell correctly again, my wonder drug it would be." :-) A writer that cannot spell is a challenge, but so is life. No promises with many rewards if we look inside each day with our eyes wide open.

Smell th

Thursday, April 26, 2007

You raise me up....!

i was so overwhelmed.Tears keep on rolling down my cheek.... i was so damned touched by their gestures. Ohhh God how i love them all...Syukur Alhamdulillah.

My sons and daughters have a surprise for me..."Happy birthday ma....muahhhhh " . My syamil reading the doa and we end up eating a lot of satey and Cheese cake ...they make my day...

As usual every thursday night we performed solat hajat and baca yasin anak beranak

A melancholic song by muadz " You raise me up" reeling in my mind and heart...its very therapeutic

JOSH GROBAN LYRICS

"You Raise Me Up"

When I am down and, oh my soul, so weary;
When troubles come and my heart burdened be;
Then, I am still and wait here in the silence,
Until you come and sit awhile with me.

You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up... To more than I can be.

There is no life, no life without its hunger;
Each restless heart beats so imperfectly;
But then you come, and I am filled with wonder;
Sometimes I think, I glimpse eternity.

You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up... To more than I can be.

You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up... To more than I can be.

You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up... To more than I can be.

You raise me up... To more than I can be.


Semoga Allah memberkati kehidupan kita semua

Syaitan kata jangan halang, tetapi lalaikan mereka !

Dalam suatu pertemuan iblis, syaitan dan jin, dikatakan: "Kita Tidak dapat melarang kaum muslim ke Masjid", "Kita tidak dapat melarang Mereka membaca Al-Qur'an dan mencari kebenaran", "Bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan Tuhan mereka Allah dan Pembawa risalahNya Muhammad", "Pada saat mereka melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan kita akan lumpuh."


"Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid; biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka, TETAPI CURI WAKTU MEREKA, sehingga Mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah".

"Inilah yang akan kita lakukan," kata iblis. "Alihkan perhatian mereka dari usaha meningkatkan kedekatannya kepada Allah dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!". "Bagaimana kami melakukannya?" tanya para hadirin yaitu iblis, syaitan, dan jin. Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, dan ciptakan tipudaya untuk menyibukkan fikiran mereka,"

Jawab sang iblis "Rayu mereka agar suka BELANJA, BELANJA DAN BELANJA SERTA BERHUTANG, BERHUTANG DAN BERHUTANG".

"Pujuk para isteri untuk bekerja di luar rumah sepanjang hari dan para suami bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu, 10 - 12 jam seminggu, sehingga mereka merasa bahawa hidup ini sangat kosong." "Jangan biarkan mereka menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka."

"Jika keluarga mereka mulai tidak harmoni, maka mereka akan merasa bahwa rumah bukanlah tempat mereka melepaskan lelah bila pulang dari bekerja". "Dorong terus cara berfikir seperti itu sehingga mereka tidak merasa adanya ketenangan di rumah."

"Hasut mereka untuk membunyikan radio atau kaset selama mereka berkenderaan". "Dorong mereka untuk menonton TV, VCD, CD dan PC di rumah. Sepanjang hari. Bunyikan muzik terus menerus di semua restoran maupun pusat membeli-belah di dunia ini."

"Hal ini akan mempengaruhi fikiran mereka dan merosak hubungan mereka dengan Allah dan RasulNya"

"Penuhi meja-meja rumah mereka dengan majalah-majalah dan tabloid". "Sajikan mereka dengan berbagai berita dan gosip selama 24 jam sehari".

"Serang mereka dengan berbagai iklan-iklan di jalanan". "Banjiri kotak surat mereka dengan informasi tak berguna, katalog-katalog, undian-undian, tawaran-tawaran dari berbagai macam iklan.

"Muatkan gambaran wanita yang cantik itu adalah yang berbadan langsing dan berkulit mulus di majalah dan TV, untuk menggoda para suami hingga mereka terfikir bahwa PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami tidak tertarik lagi pada isteri-isteri mereka"

"Buatlah para isteri menjadi sangat letih pada malam hari, buatlah mereka sering sakit kepala".

"Jika para isteri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka akan mulai mencari hiburan di luar". "Hal inilah yang akan mempercepatkan retaknya sesebuah keluarga"

"Terbitkan buku-buku cerita untuk mengalihkan kesempatan mereka untuk mengajarkan anak-anak mereka akan makna dan kepentingan bersolat."

"Sibukkan mereka sehingga tidak lagi punya waktu untuk mengkaji bagaimana Allah menciptakan alam semesta. Arahkan mereka ke tempat-tempat hiburan, fitness, konsert2, panggung2 wayang dan pusat2 yang melekakan"

"Buatlah mereka menjadi SIBUK, SIBUK DAN SIBUK." "Perhatikan, jika mereka jumpa dengan orang soleh, bisikkan gosip-gosip dan percakapan tidak berfaedah, sehingga percakapan mereka tidak mendatangkan apa-apa pahala sebaliknya berbuat dosa semata-mata.

"Isi kehidupan mereka dengan keindahan-keindahan semua yang akan membuat mereka tidak punya waktu untuk mengkaji kebesaran Allah." "Dan Dengan segera mereka akan merasa bahwa rezeki, kebaikan/kesihatan keluarga adalah merupakan hasil usahanya yang kuat (bukan atas izin Allah)."

PASTI BERHASIL, PASTI BERHASIL." "RENCANA YANG BAGUS." Iblis, syaitan

dan jin kemudian pergi dengan penuh semangat melakukan tugas MEMBUAT MUSLIMS MENJADI LEBIH SIBUK, LEBIH KELAM KABUT, DAN SENTIASA HURA-HURA". "Dan hanya ada sedikit waktu saja untuk beribadat kepada Allah maha

Pencipta."


"Tidak lagi punya waktu untuk bersilaturahmi dan saling mengingatkan akan Allah dan RasulNya". Sekarang pertanyaan saya adalah, "APAKAH RENCANA IBLIS INI AKAN BERHASIL???" "ANDALAH YANG MENENTUKAN..!!!"

Jenerasi contoh

Jenerasi contoh

1) Untuk melayari hidup yang penuh dengan cabaran ini, sebenarnya
kita tidak kontang dengan panduan. Panduan terbaik sudah tentulah
quran dan hadis. Para sahabat merupakan golongan yang telah berjaya
menghayati ajaran quran dan hadis dalam kehidupan mereka.

2) Dr Aidh Abdullah al-Qarni berkata: "Aku pernah membaca
catatan sejarah para sahabat. Aku dapati dalam hidup mereka ada lima
keadaan yang membezakan mereka dengan orang lain:

i) Cara hidup yang sederhana dan tidak memaksa diri. Mereka
menghadapi segala masalah hidup dengan sewajarnya, tidak terlalu
berlebihan dan tidak terlalu dibebani.

ii) Ilmu mereka luas, penuh berkat dan praktikal. Ilmu mereka
tidak retorik dan tidak berbelit-belit.

iii) Bagi mereka, amalan hati lebih penting dari amalan zahir. Di
hati mereka ada keikhlasan, inabah, tawakal, kecintaan mendalam
kepada Allah, keinginan untuk mendekati Allah, rasa bimbang jika amal-
amal yang dilakukan tidak diterima Allah, dan perasaan takut jika
siksa Allah menimpa mereka. Bagaimanapun, amalan mereka sangat
sederhana berkaitan dengan perkara sunat, sembahyang dan puasa. Malah
para tabi'inlah yang lebih rajin melakukan perkara-perkara sunat.

iv) Mereka sengaja mengurangi nikmat dunia, menjaga jarak
dengannya (dunia), menjauhkan diri dari godaan dan kemewahannya.
Semua ini membuat mereka berada dalam ketenangan, kedamaian dan
ketetapan hati.

v) Mereka meletakkan jihad sebagai keutamaan berbanding dengan
amalan lain sehingga ia menjadi tanda, sakhsiah dan cogan kata hidup
mereka. Dengan jihad mereka mampu menghilangkan semua kebimbangan,
keresahan dan kesedihan. Ini ialah kerana dalam jihad ada zikir, ada
amal, ada pengorbanan dan ada aktiviti".

Sunday, April 15, 2007

DOA APABILA JATUH CINTA!

Ambil doa dari sifat Allah, satu dari sifat2 Asmaul Husna...

Ya Al-Muhaimin (Al-Muhaimin - Yang Maha Menjaga / Maha Memelihara.

Disebut 2 kali di dalam Al Quran. Allah SWT bukan saja mencipta, bahkan Allah SWT juga menjaga, mengawal, mengurus ciptaanNya. Sentiasa memlihara dan memerhatikan setiap perbuatan dan perkataan kita

Fadilat: Baca Ya Allah Ya Muhaimin setiap masa agar terhindar daripada apa-apa bencana yang tidak kita sedari.

Jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku padaMu.
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling daripadaMu.
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalanMu.
Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindui syurgaMU.

Ya Allah...
Bila hamba bertemu dengan seseorang
dan hamba jatuh cinta
Izinkanlah hamba menjadi yang terbaik baginya
dan dia yang terbaik bagi hamba

Ya Allah...
Bila Hamba menjadi pasangan seseorang
Izinkanlah diri hamba menjadi pelindung baginya
Izinkanlah diri hamba menjadi penyejuk hati baginya
Izinkanlah wajah hamba menjadi kesenangan baginya

Izinkanlah mata hamba menjadi keteduhan baginya
Izinkanlah pundak hamba menjadi tempat melepas keresahan baginya
Izinkanlah setiap perkataan hamba menjadi kesejukan baginya

Ya Allah...
Izinkanlah setiap pelukan menjadi jalan untuk lebih mendekat kepadaMu
Izinkanlah setiap sentuhan menjadi perekat cinta kepadaMu
Izinkanlah setiap pertemuan menjadikan kami bersyukur kepadaMu


Ya Allah...
Izinkanlah hati yang sangat halus ini tidak pernah merasa tersakiti
Izinkanlah hati yang rentan ini tidak pernah merasa terkhianati

Ya Allah...
Jiwa kami ada dalam genggamanMu
maka izinkanlah jiwa kami selalu bertaut dalam cintaMu

Ya Allah...
Permintaan terakhirku, semoga kami berdua selalu berada dalam perlindunganMu

Cinta berkembang bukan jatuh !


n
n

“… Kalau kita mencintai seseorang, kita sentiasa mendengar apa yang dia cakapkan, tidak nampak kelemahan dan kekurangan nya, sentiasa betul, sentiasa sokong, menunjukkan tingkah laku dan usaha terbaik kepada orang yang disayangi. Berdasarkan ini, cinta bukan perasaan. Cinta adalah sikap dan pemikiran terhadap objek cinta. Ini disusuli dengan kelakuan atau tingkah laku yang menunjukkan kita mencintai seseorang. Perasaan itu datang kemudian.
Tapi biasanya bila orang mengatakan tentang cinta, dia terus kepada perasaan, jadi perasaan mencintai seseorang. Kalau perasaan cinta itu ada tetapi sikap kita tidak mencintainya… tingkah laku kita tidak betul… yang paling penting dalam cinta ini ialah sikap terhadap objek yang dicintai.
Cinta itu berkembang. Kita tidak jatuh cinta. Dan sebenarnya perasaan cinta itu berkembang dari masa ke masa. Lebih lama kita memahami, mengenali seseorang itu, akan lebih dalam perasaan cinta….

Secara langsung cinta tidak diperlukan sebagai asas kebahagian tetapi boleh membantu untuk mencapai kebahagian….”

~Prof Madya Dr Mat Saat Baki (Ketua Unit Perkhidmatan Psikologi Jabatan Perkhidmatan Awam, Malaysia)

Surat cinta kepada Rasulullah

Surat cinta kepada Rasulullah

Kehadapan Tuanku yang dicintai lagi dumuliakan, Muhammad Rasulullah (saw),

Kecanggihan teknologi masa kini belum mampu menciptakan mesin waktu yang dapat menemukan zaman tuanku hidup dengan kami di abad millenium ini.


Ingin benar rasanya kami kirimkan pesan-pesan rindu ini melalui SMS yang akan Tuanku balas dengan hadith-hadithmu yang segar serta menyejukkan kalbu. Alangkah amannya hati kami jika setiap kali kami terjebak dalam kebuntuan permasalahan kronik abad ini, kami akan mengirim e-mail kepadamu. Oleh itu j
angan lupa mendaftaakan alamat e-mail kami dalam ’maling list’-mu atau meng-’invite’ kami untuk menjadi anggota di ’friendster-mu’

Ketika kami merasakan perlu berdialog dengan Tuanku, maka kami tidak akan segan-segan untuk ber-’teleconference’ denganmu untuk mendengarkan keluh kesah kami. Pasti kami akan lebih bersabar apabila mendengar suara dan nasihat terbaru secara terus dari Tuanku.

Namun, Tuanku apakan daya! ruang dan waktu masih membatasi pertemuan antara kita yang teramat sangat kita inginkan.

Tuanku,

Satu hal yang dapat kami pastikan bahwa namamu tetap popular hingga ke abad ini. Ramai orang-orang yang terkenal yang membawa perubahan dalam peradaban manusia, namun Tuanku tetap merupakan manusia nombor satu yang paling berpengaruh dalam sejarah peradaban manusia. Kami telah membaca buku mengenai tokoh yang paling berpengaruh. Buku karangan Michael H. Hart bertajuk The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History. Michael H. Hart, penulis terkenal itu telah menulis dalam bukunya mengenai 100 tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah sejarah peradaban dunia. Sejarah ringkas setiap seorang tokoh dan sebab-sebab mengapa mereka menduduki tempat-tempat sedemikian juga di jelaskan.

Buku itu yang terjual dengan laris nya dan sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Antara tokoh yang tersenarai dalam senaraikan dalam daftar tersebut: 1.Nabi Muhammad, 2.Isaac Newton, 3. Nabi Isa, 4. Buddha,5. Confucius,6.St. Paul....dan seterusnya yang boleh didapati di web, http://www.adherents.com/adh_influ.html.

Banyak kalangan, terutama dari kalangan nonmuslim, memperdebatkan dan mempersoalkan mengapa Tuanku ditempatkannya pada urutan pertama, sedangkan Nabi Isa terdapat di urutan ketiga. Namun, tidak sedikit pula kalangan yang menganggap tulisan Hart itu sangat objektif dan berdasarkan fakta-fakta sejarah yang boleh dipertanggungjawabkan.

Michael Hart mengungkapkan bahwa pemilihan nama dan urutan tersebut berdasarkan fakta sejarah bahwa mereka adalah orang-orang paling berpengaruh dalam sejarah peradaban manusia.

Lantas, mengapa Tuanku terpilih menempati urutan pertama sedangkan Nabi Isa urutan ketiga? Michael Hart menjelaskan bahwa ia melihat Tuanku memiliki pengaruh peribadi lebih besar dalam pembinaan Agama Islam jika dibandingkan dengan Nabi Isa dalam pembinaan Agama Kristian. Tuanku adalah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih berbagai kejayaan luar biasa jika diukur dari ukuran agama maupun urusan dunia.

Walaupun Tuanku berasal dari keluarga yang sederhana, namun mampu menyebarkan ajaran agama Islam secara gemilang. Dalam pada itu Tuanku tampil sebagai seorang pemimpin yang dipercayai, tulin dan efektif. Kini setelah berbelas abad berlalu, ternyata pengaruh itu tetap kuat dan mengakar secara mendalam dalam jiwa umat.

Sebenarnya, menurut statistik terkini, jumlah penganut agama Kristian, lebih besar daripada agama Islam. Namun Michael Hart menjelaskan alasan dan argumennya. Menurutnya Tuanku memainkan peranan jauh lebih penting dalam mengembangkan Agama Islam daripada peranan Nabi Isa terhadap Agama Nasrani. Walaupun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika Agama Nasrani, tetapi pemegang peranan penting nya adalah St. Paul. Beliau adalah tokoh utama penyebar teologi Kristian kepada masyarakatnya.

Lain halnya dengan Tuanku, bukan saja bertanggung jawab terhadap asas akidah dan teologi Islam tetapi merangkumi pokok-pokok etika, akhlak dan moralnya. Tuanku malah memerintahkan untuk menghafaz dan mencatit ayat-ayat Al Quran dengan penuh kesungguhan semasa Tuanku masih hidup. Kemudian tulisan-tulisan itu dihimpun dalam satu kitab yang sangat mantap setelah Tuanku wafat.

Tuanku bukan sekadar pemimpin agama tetapi juga pemimpin bertaraf dunia. Tuanku adalah seorang pemimpin yang lahir di tanah Arab yang gersang dan tidak pernah dihirau orang dizaman Tuanku. Akhirnya Tuanku mampu menakluki berbagai daerah dan menguasai empayar untuk menyelamatkan bangsa-bangsa lain yang tertindas ketika itu. Perkara ajaib ini belum pernah terjadi di Semenanjung Arab sebelum Tuanku lahir.

Apabila Tuanku wafat, sejarah mencatat bahwa apa yang telah Tuanku capai adalah satu prestasi yang mengkagumkan. Pencapaian dan pengaruh hebat tunaku telah mengubah corak peradaban dunia yang tidak dapat ditandingi oleh manusia lainnya.

Tuanku,

Pengkagummu bukan hanya dari kalangan Islam, bahkan dari kalangan non-Islam yang tidak jemu-jemu menggali sejarah, sabda, serta ayat-ayat yang Tuanku bawa. Para pengkagum mu yang non Muslim itu ada yang berbagai kepentingan, ada yang bertujuan untuk kepentingan kemajuan dan ada juga yang bertujuan untuk menghancurkan Islam.

Apa pun tujuan mereka, kami yakin mereka mengakui kebenaran ajaran yang kau bawa. Jika pun sehingga kini mereka tidak mahu mengakuinya, itu tidak lebih hanya semata-mata kerana ego yang terlalu tinggi yang membutakan mata hati mereka dari kebenaranmu.

Tuanku,

Semua itu membuat kami yakin dan bertambah yakin lagi bahwa cinta yang kami pupuk selama ini bukanlah sesuatu yang tidak layak dipertahankan. Namun demikian, kami irihati dan cemburu kepada para sahabat yang pernah bersemuka dan bertentang mata dengan Tuanku.

Keranamu Tuanku, Bilal bin Rabad rela disiksa. Uthman bin Affan rela menyerahkan hartanya di dalam satu peperangan. Bahkan Salman Al Farisi dengan relahati meninggalkan keluarganya.

Kami?

Sedangkan kami belum sehebat itu berkorban demi cinta ini. Jadi , bagaimana kami hendak membuktikannya?

Tuanku, Mungkin permintaan ini teramat sangat lancang kami utarakan. Namun kami memiliki impian terbesar dalam hidup ini yang tidak akan kami lupakan. Ia itu kami menanti-nanti perjumpaan denganmu. Merindui pertemuan keramat itu.

Wahai Tuanku, Ya Rasulullah , perkenankanlah kami berjumpa denganmu suatu saat kelak di akhirat sana. Akuilah kami – yang berabad jarak jauhnya dan tidak pernah menatap wajah Tuanku – sebagai umat-Mu. Umat yang kau sebut pada detik-detik terakhir sebelum Izrail membawamu, ”Ummati, Ummati”. Allahumma Salli Ala Muhamad

Al-Mu'allim

We once had a Teacher
The Teacher of teachers,
He changed the world for the better
And made us better creatures,
Oh Allah we've shamed ourselves
We've strayed from Al-Mu'allim,
Surely we've wronged ourselves
What will we say in front him?
Oh Mu'allim...

Chorus
He was Muhammad salla Allahu 'alayhi wa sallam,
Muhammad, mercy upon Mankind,
He was Muhammad salla Allahu 'alayhi wa sallam,
Muhammad, mercy upon Mankind,
Teacher of all Mankind.
Abal Qasim [one of the names of the Prophet]
Ya Habibi ya Muhammad
(My beloved O Muhammad)
Ya Shafi'i ya Muhammad
(My intercessor O Muhammad)
Khayru khalqillahi Muhammad
(The best of Allah's creation is Muhammad)
Ya Mustafa ya Imamal Mursalina
(O Chosen One, O Imam of the Messengers)
Ya Mustafa ya Shafi'al 'Alamina
(O Chosen One, O intercessor of the worlds)
He prayed while others slept
While others ate he'd fast,
While they would laugh he wept
Until he breathed his last,
His only wish was for us to be
Among the ones who prosper,
Ya Mu'allim peace be upon you,
Truly you are our Teacher,
Oh Mu'allim..

Chorus
Ya Habibi ya Muhammad
(My beloved O Muhammad)
Ya Shafi'i ya Muhammad
(My intercessor O Muhammad)
Ya Rasuli ya Muhammad
(O My Messenger O Muhammad)
Ya Bashiri ya Muhammad
(O bearer of good news O Muhammad)
Ya Nadhiri ya Muhammad
(O warner O Muhammad)
'Ishqu Qalbi ya Muhammad
(The love of my heart O Muhammad)
Nuru 'Ayni ya Muhammad
(Light of my eye O Muhammad)
He taught us to be just and kind
And to feed the poor and hungry,
Help the wayfarer and the orphan child
And to not be cruel and miserly,
His speech was soft and gentle,
Like a mother stroking her child,
His mercy and compassion,
Were most radiant when he smiled

Chorus
Abal Qasim [one of the names of the Prophet]
Ya Habibi ya Muhammad
(My beloved O Muhammad)
Ya Shafi'i ya Muhammad
(My intercessor O Muhammad)
Khayru khalqillahi Muhammad
(The best of Allah's creation is Muhammad)
Ya Mustafa Ya Imamal Mursalina
(O Chosen One O Imam of the Messengers)
Ya Mustafa ya Shafi'al 'Alamina
(O Chosen One O intercessor of the worlds)



Thursday, April 12, 2007

Nasihat Al-Qamah: Lima cara pilih sahabat ..

Nasihat al-Qamah: Lima cara pilih sahabat ..

NASIHAT yang boleh diikuti dalam membina persahabatan ialah sebagaimana pesanan al-Qamah (seorang sahabat Rasulullah saw) kepada anaknya:

Pertama,

pilihlah sahabat yang suka melindungi sahabatnya, dia adalah hiasan diri kita dan jika kita dalam kekurangan nafkah, dia suka mencukupi keperluan.

Kedua,

pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, dia suka menerima dengan rasa terharu, jikalau ia melihat kebaikan yang ada pada dirimu, dia suka menghitung-hitungkan (menyebutnya).

Ketiga,

pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, ia suka menerima dengan rasa terharu dan dianggap sangat berguna, dan jika ia mengetahui mengenai keburukan dirimu ia suka menutupinya.

Keempat,

pilihlah sahabat yang jikalau engkau meminta sesuatu daripadanya, pasti ia memberi, jikalau engkau diam, dia mula menyapamu dulu dan jika ada sesuatu kesukaran dan kesedihan yang menimpa dirimu, dia suka membantu dan meringankanmu serta menghiburkanmu.

Kelima,

sahabat yang jikalau engkau berkata, ia suka membenarkan ucapan dan bukan selalu mempercayainya saja. Jikalau engkau mengemukakan sesuatu persoalan yang berat dia suka mengusahakannya dan jika engkau berselisih dengannya, dia suka mengalah untuk kepentinganmu.

Dalam memilih sahabat kita hendaklah memilih sahabat yang baik agar segala matlamat dan hasrat untuk memperjuangkan Islam dapat dilaksanakan bersama-sama sahabat yang mulia.

Sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara : "Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan, Lidahmu basah dengan berzikir kepada Penciptamu, Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Rabbmu, ..dan dosa-dosa yang silam di sulami dengan taubat kepada Dzat yang Memiliki mu."

Tuesday, April 10, 2007

Kisah Wanita Yang Selalu Berbicara Dengan Bahasa Al-Qur'an

Kisah Wanita Yang Selalu Berbicara Dengan Bahasa Al-Qur'an

Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahullahu Ta'ala :
Saya berangkat menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah ke makam Rasulullah sallAllahu 'alayhi wasallam. Ketika saya berada disuatu sudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesosok tubuh berpakaian yang dibuat dari bulu. Ia adalah seorang ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenak seraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog dengannya beberapa saat.

Dalam dialog tersebut wanita tua itu , setiap kali menjawab pertanyaan Abdulah bin Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an. Walaupun jawabannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karena tidak terlepas dari konteks pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Abdullah : "Assalamu'alaikum warahma wabarakaatuh. "
Wanita tua : "Salaamun qoulan min robbi rohiim." (QS. Yaasin : 58) (artinya : "Salam sebagai ucapan dari Tuhan Maha Kasih")

Abdullah : "Semoga Allah merahmati anda, mengapa anda berada di tempat ini?"
Wanita tua : "Wa man yudhlilillahu fa la hadiyalahu." (QS : Al-A'raf : 186 ) ("Barang siapa disesatkan Allah, maka tiada petunjuk baginya")

Dengan jawaban ini, maka tahulah saya, bahwa ia tersesat jalan.

Abdullah : "Kemana anda hendak pergi?"
Wanita tua : "Subhanalladzi asra bi 'abdihi lailan minal masjidil haraami ilal masjidil aqsa." (QS. Al-Isra' : 1) ("Maha suci Allah yang telah
menjalankan hambanya di waktu malam dari masjid haram ke masjid aqsa")

Dengan jawaban ini saya jadi mengerti bahwa ia sedang mengerjakan haji dan hendak menuju ke masjidil Aqsa.

Abdullah : "Sudah berapa lama anda berada di sini?"
Wanita tua : "Tsalatsa layaalin sawiyya" (QS. Maryam : 10) ("Selama tiga malam dalam keadaan sehat")

Abdullah : "Apa yang anda makan selama dalam perjalanan?"
Wanita tua : "Huwa yut'imuni wa yasqiin." (QS. As-syu'ara' : 79) ("Dialah pemberi aku makan dan minum")

Abdullah : "Dengan apa anda melakukan wudhu?"
Wanita tua : "Fa in lam tajidu maa-an fatayammamu sha'idan thoyyiban" (QS. Al-Maidah : 6) ("Bila tidak ada air bertayamum dengan tanah yang bersih")

Abdulah : "Saya mempunyai sedikit makanan, apakah anda mau menikmatinya? "
Wanita tua : "Tsumma atimmus shiyaama ilallaiil." (QS. Al-Baqarah : 187) ("Kemudian sempurnakanlah puasamu sampai malam")

Abdullah : "Sekarang bukan bulan Ramadhan, mengapa anda berpuasa?"
Wanita tua : "Wa man tathawwa'a khairon fa innallaaha syaakirun 'aliim." (QS. Al-Baqarah : 158) ("Barang siapa melakukan sunnah lebih baik")

Abdullah : "Bukankah diperbolehkan berbuka ketika musafir?"
Wanita tua : "Wa an tashuumuu khoirun lakum in kuntum ta'lamuun." (QS. Al-Baqarah : 184) ("Dan jika kamu puasa itu lebih utama, jika kamu
mengetahui")

Abdullah : "Mengapa anda tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan saya?"
Wanita tua : "Maa yalfidhu min qoulin illa ladaihi roqiibun 'atiid." (QS. Qaf : 18) ("Tiada satu ucapan yang diucapkan, kecuali padanya ada Raqib
Atid")

Abdullah : "Anda termasuk jenis manusia yang manakah, hingga bersikap seperti itu?"
Wanita tua : "Wa la taqfu ma laisa bihi ilmun. Inna sam'a wal bashoro wal fuaada, kullu ulaaika kaana 'anhu mas'ula." (QS. Al-Isra' : 36) ("Jangan
kamu ikuti apa yang tidak kamu ketahui, karena pendengaran, penglihatan dan
hati, semua akan dipertanggung jawabkan")

Abdullah : "Saya telah berbuat salah, maafkan saya."
Wanita tua : "Laa tastriiba 'alaikumul yauum, yaghfirullahu lakum." (QS.Yusuf : 92) ("Pada hari ini tidak ada cercaan untuk kamu, Allah telah
mengampuni kamu")

Abdullah : "Bolehkah saya mengangkatmu untuk naik ke atas untaku ini untuk melanjutkan perjalanan, karena anda akan menjumpai kafilah yang di depan."
Wanita tua : "Wa maa taf'alu min khoirin ya'lamhullah. " (QS Al-Baqoroh : 197) ("Barang siapa mengerjakan suatu kebaikan, Allah mengetahuinya" )

Lalu wanita tua ini berpaling dari untaku, sambil berkata :
Wanita tua : "Qul lil mu'miniina yaghdudhu min abshoorihim. " (QS. An-Nur : 30) ("Katakanlah pada orang-orang mukminin tundukkan pandangan mereka")

Maka saya pun memejamkan pandangan saya, sambil mempersilahkan ia mengendarai untaku. Tetapi tiba-tiba terdengar sobekan pakaiannya, karena unta itu terlalu tinggi baginya. Wanita itu berucap lagi.

Wanita tua : "Wa maa ashobakum min mushibatin fa bimaa kasabat aidiikum." (QS. Asy-Syura' 30) ("Apa saja yang menimpa kamu disebabkan perbuatanmu sendiri")

Abdullah : "Sabarlah sebentar, saya akan mengikatnya terlebih dahulu."
Wanita tua : "Fa fahhamnaaha sulaiman." (QS. Anbiya' 79) ("Maka kami telah memberi pemahaman pada nabi Sulaiman")

Selesai mengikat unta itu sayapun mempersilahkan wanita tua itu naik.

Abdullah : "Silahkan naik sekarang."
Wanita tua : "Subhaanalladzi sakhkhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqriniin, wa inna ila robbinaa munqolibuun. " (QS. Az-Zukhruf : 13-14)
("Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini pada kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami akan kembali pada tuhan kami")

Sayapun segera memegang tali unta itu dan melarikannya dengan sangat kencang. Wanita tua itu berkata lagi.
Wanita tua : "Waqshid fi masyika waghdud min shoutik" (QS. Lukman : 19) ("Sederhanakan jalanmu dan lunakkanlah suaramu")

Lalu jalannya unta itu saya perlambat, sambil mendendangkan beberapa syair, Wanita tua itu berucap.
Wanita tua : "Faqraa-u maa tayassara minal qur'aan" (QS. Al- Muzammil : 20) ("Bacalah apa-apa yang mudah dari Al-Qur'an")

Abdullah : "Sungguh anda telah diberi kebaikan yang banyak."
Wanita tua : "Wa maa yadzdzakkaru illa uulul albaab." (QS Al-Baqoroh : 269) ("Dan tidaklah mengingat Allah itu kecuali orang yang berilmu")

Dalam perjalanan itu saya bertanya kepadanya.

Abdullah : "Apakah anda mempunyai suami?"
Wanita tua : "Laa tas-alu 'an asy ya-a in tubda lakum tasu'kum" (QS. Al-Maidah : 101) ("Jangan kamu menanyakan sesuatu, jika itu akan
menyusahkanmu" )

Ketika berjumpa dengan kafilah di depan kami, saya bertanya kepadanya.

Abdullah : "Adakah orang anda berada dalam kafilah itu?"
Wanita tua : "Al-maalu wal banuuna zinatul hayatid dunya." (QS. Al-Kahfi : 46) ("Adapun harta dan anak-anak adalah perhiasan hidup di dunia")

Baru saya mengerti bahwa ia juga mempunyai anak.

Abdullah : "Bagaimana keadaan mereka dalam perjalanan ini?"
Wanita tua : "Wa alaamatin wabin najmi hum yahtaduun" (QS. An-Nahl : 16) ("Dengan tanda bintang-bintang mereka mengetahui petunjuk")

Dari jawaban ini dapat saya fahami bahwa mereka datang mengerjakan ibadah haji mengikuti beberapa petunjuk. Kemudian bersama wanita tua ini saya menuju perkemahan.

Abdullah : "Adakah orang yang akan kenal atau keluarga dalam kemah ini?"
Wanita tua : "Wattakhodzallahu ibrohima khalilan" (QS. An-Nisa' : 125) ("Kami jadikan Ibrahim itu sebagai yang dikasihi") "Wakallamahu musa
takliima" (QS. An-Nisa' : 146) ("Dan Allah berkata-kata kepada Musa") "Ya yahya khudil kitaaba biquwwah" (QS. Maryam : 12) ("Wahai Yahya pelajarilah alkitab itu sungguh-sungguh" )

Lalu saya memanggil nama-nama, ya Ibrahim, ya Musa, ya Yahya, maka keluarlah anak-anak muda yang bernama tersebut. Wajah mereka tampan dan ceria, seperti bulan yang baru muncul. Setelah tiga anak ini datang dan duduk dengan tenang maka berkatalah wanita itu.

Wanita tua : "Fab'atsu ahadaku bi warikikum hadzihi ilal madiinati falyandzur ayyuha azkaa tho'aaman fal ya'tikum bi rizkin minhu." (QS.
Al-Kahfi : 19) ("Maka suruhlah salah seorang dari kamu pergi ke kota dengan membawa uang perak ini, dan carilah makanan yang lebih baik agar ia membawa makanan itu untukmu")

Maka salah seorang dari tiga anak ini pergi untuk membeli makanan, lalu menghidangkan di hadapanku, lalu perempuan tua itu berkata :

Wanita tua : "Kuluu wasyrobuu hanii'an bima aslaftum fil ayyamil kholiyah" (QS. Al-Haqqah : 24) ("Makan dan minumlah kamu dengan sedap, sebab amal-amal yang telah kamu kerjakan di hari-hari yang telah lalu")

Abdullah : "Makanlah kalian semuanya makanan ini. Aku belum akan memakannya sebelum kalian mengatakan padaku siapakah perempuan ini sebenarnya."

Ketiga anak muda ini secara serempak berkata :

"Beliau adalah orang tua kami. Selama empat puluh tahun beliau hanya berbicara mempergunakan ayat-ayat Al-Qur'an, hanya karena khawatir salah bicara."

Maha suci zat yang maha kuasa terhadap sesuatu yang dikehendakinya. Akhirnya saya pun berucap :

"Fadhluhu yu'tihi man yasyaa' Wallaahu dzul fadhlil adhiim." (QS. Al-Hadid : 21) ("Karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendakinya, Allah adalah pemberi karunia yang besar")


[Disarikan oleh: DHB Wicaksono, dari kitab Misi Suci Para Sufi, Sayyid
Abubakar bin Muhammad Syatha, hal. 161-168] dari Situs Al-Muhajir]

Friday, April 06, 2007

Bicara Kalbu: Jiwa anak perlu diterap nilai mulia Rasulullah

Bicara Kalbu: Jiwa anak perlu diterap nilai mulia Rasulullah

(Tersiar di Berita Harian hari ini.6 april 2007

SAYA ibu kepada tiga anak berumur empat, lapan dan 10 tahun. Bagaimana cara menyemai perasan cintakan Nabi Muhammad SAW dalam diri anak saya?


Cinta adalah ungkapan sangat indah dalam kehidupan manusia. Dengan cinta manusia sengsara dan dengan cinta manusia bahagia. Syurga boleh diraih dengan cinta, iaitu cinta hakiki kepada insan terpilih bernama Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

Firman Allah bermaksud: Katakanlah “Jika bapa, anak, saudara, isteri, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuatir kerugian, dan rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) jalan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (Surah At-Taubah, ayat 24)

Puan inginkan anak mengenali dan mencintai Rasul mereka. Apabila anak mengenali dan mencintai Rasul, hasilnya akan dapat dilihat dalam tingkah laku mereka. Akhlak Rasulullah SAW akan terpapar dalam tindak tanduk mereka.

Namun, kerja ini tidak mudah kerana puan perlu menjadi contoh kepada anak terlebih dulu dan caranya:

> Rasulullah SAW sebagai teladan

Puan perlu terapkan nilai ‘kenali nabi’ kepada anak kecil dengan menjadikan sirah nabi sebagai bahan cerita kepada mereka. Anak suka mendengar cerita dan ceritalah mengenai insan bernama Muhammad SAW.

Ceritakan peri laku Baginda, pengorbanannya, kasih sayangnya kepada umatnya, pembelaan kepada agamanya. Cinta kepada Rasulullah SAW dengan sebenar cinta adalah asas akidah seorang Muslim.

Cinta bermula daripada kekaguman. Demikian pula hanya pujian terhadap budi pekerti Rasulullah SAW melahirkan cinta yang tidak dapat dipisahkan rentetan zaman yang terbentang panjang.

Imam Bukhari meriwayatkan daripada Abdullah bin Hisyam bahawa dia berkata, kami pernah bersama Nabi. Sementara Baginda memimpin tangan Umar bin Khathab, Umar berkata kepada Baginda, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali diriku. Nabi bersabda, “Tidak, demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya. Hingga kamu lebih mencintai aku daripada dirimu sendiri? Umar berkata kepadanya, “Sesungguhnya sekarang engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri. Nabi bersabda, “Sekarang, wahai Umar? (Hadis riwayat Bukhari)

Anak perlu ditunjuk, diajar, dilatih dan paling penting selalu diingatkan mengenai akhlak yang baik dan tingkah laku tidak digemari orang. Berikan galakan dan anggukkan kepala jika puan bersetuju.

Budayakan komen positif apabila anak berbuat baik. Jangan bertangguh berikan penghargaan dan iktiraf kebajikan dilakukan. Kaitkan setiap akhlak yang baik itu ada dalam diri Rasulullah SAW.

Apabila anak puan melakukan kesalahan atau perbuatan tidak elok, jangan bertindak negatif, bercakap dan tunjukkan cara betul dan katakan kepadanya mengapa harus dibuat begitu. Elak berleter.

> Rasulullah SAW kaya sifat mulia

Sifat Rasulullah SAW diterjemahkan dalam kehidupan seharian puan bersama anak. Kesempurnaan Baginda tiada bandingan. Baginda pemaaf, penyayang, sabar, adil dan jujur.

Untuk memupuk akhlak mulia dalam diri dan jiwa anak, cuba panduan berikut:

  • Puan menjadi pendengar yang baik

    Dengar dulu setiap patah perkataan diucapkan. Jangan sekali-kali menyampuk atau memotong cakap anak. Ketika bercakap, pegang tangannya atau letakkan tangan di atas bahunya supaya dia berasa kehadiran puan.

  • Elakkan gelaran melukakan

    Elakkan memanggil anak dengan gelaran yang dibenci (terutama apabila puan marah). Walaupun kadang-kadang ia hanya gurauan tetapi gelaran itu boleh melukakan hatinya.

    Elak melabel perbuatan anak, sebaliknya minta mereka jelaskan perbuatan mereka.

  • Selalu memberikan salam kepada tetamu atau bertamu ke rumah orang. Tunjukkan kegembiraan dan sentiasa mengalu-alukan kedatangan tamu ke rumah. Ajar anak bersalam dan hormat kepada tetamu.

  • Latih buat kerja

    Sama ada di rumah atau berkunjung rumah orang lain, didik anak membersihkan bekas makanan. Ceritakan bagaimana Rasulullah SAW menjadi orang pertama menjenguk salah seorang Quraisy yang selalu meludahnya setiap kali Baginda ke masjid untuk menunaikan solat Subuh.

    Baginda turut membantu sahabat membuat parit ketika Perang Khandak. Jadikan Baginda contoh idola dalam mendidik anak semoga akhlak anak puan turut mengikut akhlak Rasulullah SAW.

    Jawapan disedia oleh Endok Sempo Tahir dengan kerjasama Wanita JIM. Persoalan dan jawapan boleh dilayari di www.bicarakalbu.blogspot.com